Ambon, Tribun-Maluku.com : Upaya meningkatkan mutu pendidikan di Maluku tidak hanya terfokus pada pencapaian kualitas akademik, tetapi terkait juga dengan arah kebijakan Dana Alokasi Kusus (DAK).
Untuk itu, semua satuan pendidikan terutama tingkat SMA bekerja sungguh-sungguh dan proaktif, terhadap semua bantuan DAK Fisik pembangunan dan rehabilitasi yang telah diberikan terutama sarana, daya tampung yang memadai, guna meningkatkan mutu pendidikan di Maluku di mata pemerintah pusat.
Demikian arahan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provisi Maluku, Dr. Ir. Insun Sangadji, M.Si saat membuka Rapat Koordinasi Kegiatan DAK Fisik, Pembinaan SMA Tahap II Tahun 2020 di Hotel Golden Palace, Senin kemarin (9/11/2020).
Menurut Sangadji, Rakor ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dalam progress pekerjaan DAK fisik pembangunan, rehabilitasi dan pengadaan tahun 2020, diantaranya program pemenuhan sarana dan prasarana SMA tahun 2021, serta program peningkatan kualitas pembelajaran di era pandemic Covid-19.
Kebijakan DAK Fisik tahun 2020 untuk meningkatkan kualitas SDM sekaligus Indeks Pembangunan Manusia (IPM), melalui perbaikan kualitas kesehatan dan pendidikan, melakukan konvergensi pendanaan, DAK fisik, DAK non fisik, dan Dana Desa, guna pengentasan stunting, program Indonesia bersih dan sehat.
Termasuk penguatan kebijakan afirmasi DAK fisik guna mengejar ketertinggalan, kuantitas dan kualitas, layanan public, infrastruktur, konektifitas daerah tertinggal, kawasan perbatasan, kawasan transmigrasi serta pulau-pulau kecil terluar.
Sementara itu, ketua panitia kegiatan F. Kastanya melaporkan, kegiatan Rakor DAK Fisik TA 2020 mengacu pada protokol kesehatan yaitu : harus cuci tangan, pakai masker, jaga jarak. Karena itu, peserta semua kepala SMA 11 kabupaten/kota sebanyak 226 orang di bagi dalam tiga grup.
Mereka terdiri dari Kabupaten Maluku Tengah 61 orang, Seram Bagian Barat 36 orang, Buru 13 orang, Seram Bagian Timur 17 orang, Buru Selatan 8 orang, Maluku Tenggara 12 orang, Kepulauan Tanimbar 19 orang, Kepulaua Aru 8 orang, Maluku Barat Daya 16 orang, serta Kota Tual 11 orang dan Kota Ambon 19 orang, dengan biaya bersumber dari DIPA Pembinaan SMA tahun 2020.