Tual, Tribun-Maluku, com: Event Met Ev atau Meti Kei yang di laksanakan oleh masyarakat Tayando bukan faktor salah satu kelangkaan minyak tanah (Mitan) di kota tual, seperti yang di sangkaan Kepala Cabang SBM Pertamina Rayon II Maluku Yunus M tersebut.
” Kelangkaan minyak tanah bukan terjadi setelah event Meti Kei tersebut. Namun sebelumnya, masyarakat telah disulitkan untuk mendapatkan minyak tanah di wilayah ini,” kata, Dosen Fakultas Ekonomi STIE Umel Tual, Rustam Ngabalin di Tual, Jumat (6/11/2020).
Menurut Ngabalin, argumentasi yang disampaikan oleh pihak SBM Pertamina Tual tidak memilik dasar ilmiah yang kuat.
Sehingga dia menilai, pernyataan tersebut sebagai bentuk pengalihan isu akibat kelalaiannya untuk menjawab kebutuhan masyarakat tersebut.
” Kalau variabel sepeti itu, sangat dirugakan karena rata- rata transportasi laut sudah tidak lagi menggunakan minyak tanah, kalau ada pun hanya berapa saja,” ungkapnya.
Ditambahkan, operasi pasar minyak tanah yang di lakukan oleh Dinas Perindag Kota Tual, Pertamina Tual dan Hiswana Migas Tual serta agen minyak beberapa hari lalu perlu diapresiasi.
Namun yang perlu untuk mencari solusi agar tidak terjadi kelangkaan minyak tanah tersebut, maka pihaknya mendesak Pemerintah Daerah dan Pertamina Tual untuk segera mencari solusi guna menjawab kebutuhan masyarakat yang di daerah ini.
” Sudah menjadi pekerjaan yang baru dilakukan oleh masyarakat harus antri dengan menggunakan KTP dan KK, ada juga dengan menggunakan kupon, tapi itu tidak menjawab solusi kelangkaan minyak tanah di kota tual,” jelas Rustam Ngabalin.
Sebelumnya. Kepala Cabang SBM Pertamina Rayon II Maluku Yunus M mengatakan, kelangkan minyak tanah di dua daerah ini di sebabkan terjadi peningkatan konsumen pada saat menghadapi event Meti Kei di Tayando dan event di Weduar Fer.
” Kalau kita analisa, kelangkaan ini karena kemarin banyak kegiatan. Yang mana banyak spit yang menggunakan minyak tanah,” jelasnya.
Dia menjelaskan, kegiatan operasi pasar minyak tanah yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan Pertamina Tual tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang di daerah ini.
” Tujuannya operasi pasar ini untuk mengatasi kenaikan konsumsi dari masyarakat, yang mana banyak isu-isu yang menyebutkan kelangkaan tapi sebenarnya tidak ada kelangkaan,” kata Yunus.