Tual, Tribun-Maluku, com: Wali Kota Tual Adam Rahayaan mmenghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap semua ancaman termasuk bencana alam yang berdampak pada kerugian harta benda maupun jiwa.
” Sesungguhnya tidak ada yang mampu memprediksi kapan terjadinya bencana, maka dari itu kita dituntut untuk melakukan kegiatan yang bisa mengurangi resiko bencana seperti simulasi, penanaman pohon mangrove, pembuatan tanggul penahan tanah dan pembangunan talud penahan pantai,” kata Wali Kota Tual pada saat apel kesiapan antisipasi terjadi bencana alam di wilayah Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara, Kamis (19/11/2020).
Wali Kota Tual pada kesempatan tersebut mengatakan, dalam rangka menekan tingkat penyebaran Covid-19 yang sampai saat ini belum ada vaksin dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan masih mengancam keselamatan jiwa manusia yang belum diketahui secara pasti kapan berakhirnya pandemi tersebut.
Kini kita diperhadapkan lagi dengan sebuah peristiwa alam yang benar-benar mengancam kehidupan manusia yakni, suhu permukaan air laut (La Nina) di Samudra Pasifik yang menyebabkan terjadinya peningkatan curah hujan dan menimbulkan bencana Hydrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang (puting beliung).
Dia menambahkan, kondisi ini menuntut perhatian semua pihak untuk melakukan langkah-langkah strategis,sistematis dan sinergis guna merumuskan sebuah regulasi yang dijadikan sebagai dasar.
” Untuk mengantisipasi ancaman kejadian bencana dimaksud, karena berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait kondisi La Nina dapat berlangsung dalam kurun waktu yang cukup lama yakni periode bulan Oktober 2020 sampai dengan Bulan April 2021 nanti,” kata Rahayaan.
Lebih lanjut kata Adam, kegiatan apel ini merupakan salah satu upaya kongkrit Kepolisian Resort Kota Tual guna menyiapkan seluruh personil TNI/Polri guna mengantisipasi bencana alam nanti.
” Untuk mempersiapkan seluruh personil TNI POLRI, masyarakat Kota Tual Maluku Tenggara, Pemerintah dan pihak ketiga untuk menghadapi La Nima, Elnino maupun bencana alam lainnya yang benar-benar mengganggu atau mengancam kelangsungan hidup masyarakat,” jelasnya.
Wali Kota Tual yang juga Politisi PKS itu menambahkan, apel kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana yang melibatkan semua unsur masyarakat, maka perlu dicatat bahwa hari ini juga kita telah bersepakat sebagai pekerja kemanusiaan yang secara ikhlas mau mencurahkan waktu, tenaga dan perhatiannya untuk menyelamatkan orang lain tanpa mengharapkan pujian dan sanjungan bahkan imbalan atau upah dalam bentuk apapun.
” Sebagai pekerja kemanusiaan, kita dituntut untuk saling mendukung dan bekerjasama guna menyusun kebijakan mitigasi potensi bencana Hydrometeorologi ditengah situasi pandemi Covid-19, menetapkan tata kelola kedaruratan dan mempersiapkan jalur-jalur evakuasi tentang tempat pengungsian yang layak dan aman sesuai protokol kesehatan,” pungkasnya.
Wali Kota Tual menghimbau kepada seluruh masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap semua ancaman bencana alam yang berdampak pada kerugian harta benda maupun jiwa.