Ambon, Tribun-Maluku.com : Kinerja Bank Maluku sepanjang tahun 2020 dianggap cukup baik dan menggembirakan, walaupun tahun ini dianggap sebagai tahun krisis yang bukan saja krisis kesehatan tapi juga krisis ekonomi, akibat pandemi Covid-19 yang melanda Maluku, Indonesia bahkan global.
Penilaian tersebut datang dari pemerhati masalah ekonomi Maluku Riz Sangadji, yang selalu peka mengikuti dinamika pembangunan ekonomi, sosial, politik di daerah ini.
Banyak sektor-saktor ekonomi yang mengalami keterpurukan, bahkan sampai gulung tikar,” kata Riz Sangadji di Ambon, Kamis (3/12/2020).
Alasan apresiasi Riz terhadap kinerja Bank Maluku di bawah kepemimpinan Burhanudin Waleulu adalah, sepanjang tahun 2020 Bank Maluku mampu meraih berbagai prestasi.
Menurutnya, sebelum pandemi Covid-19 Bank Maluku memperoleh penghargaan dari Otoritas Bank Indonesia sebagai BUMD terbaik.
Bulan September 2020 di masa pandemi Covid-19 ini Bank Maluku bisa survife dengan indikator tidak mengalami tubulensi yang cukup kuat, baik dari sisi kinerja maupun soliditas antara manajemen.
Oleh karena itu, jika soliditas ditunjukkan maka Bank Maluku mencatatkan berbagai prestasi yang diakui nasional.
Prestasi dimaksud kata Riz adalah Bank Maluku memperoleh penghargaan Info Bank atau BUMD terbaik se-Indonesia.
“Itu Predikat Finansial Performance Caring terbaik yang perlu diapresiasi semua pihak,” ucapnya.
Dikatakan, prestasi yang diperoleh Bank Maluku perlu didorong dan diapresiasi agar kinerja ini bisa ditingkatkan di tahun 2021.
Apalagi tahun 2021 program nasional oleh pemerintah pusat sudah ada Vaksinasi, upaya-upaya pemulihan ekonomi nasional, sektor-sektor ekonomi mulai digerakan, yang tentunya dapat berimplikasi terhadap Maluku.
Koor bisnisnya Bank Maluku yang bisa menjaga bank ini tetap eksis dimasa pandemi Covid-19 adalah seluruh gaji pegawai, baik provinsi maupun kabupaten/kota di Maluku (12 koor bisnis) termasuk juga di Maluku Utara dibayakan oleh Bank Maluku.
“Selain itu ada proyek-proyek infrastruktur yang jalan juga dibayarkan oleh Bank Maluku,” tambahnya.
“Jadi selama 12 bulan usaha bank ini tetap jalan dimasa pandemi. Kalau aspek sektor kredit masih terkendala karena usaha UMKM banyak yang tidak mampu berbuat sesuatu di masa pandemi Covid-19,” ulasnya.
Salah satu indikatornya adalah daya beli yang sangat menurun akibat pendapatan rendah selama masa pandemi Covid-19.
“Jadi sebagai orang Maluku kita harus bangga dan apresiasi terhadap kinerja Bank Maluku dibawah kepemimpinan Burhanudin Waleulu bersama jajarannya, yang mampu eksis dimasa pandemi Covid-19,” harapnya.