Tiakur,Tribun-Maluku.com : Menjelang pelaksanaan pencoblosan pemilihan bupati dan wakil bupati Maluku Barat Daya yang akan digelar Rabu (9/12/2020). Berbagai cara dilakukan untuk meraup suara pemilih sebanyak banyaknya. Salah satunya yakni dengan jalan melakukan intimidasi terhadap mereka yang dianggap bawahan.
Intimidasi yang diduga dilakukan mereka yang memiliki kedudukan tinggi dalam pemerintahan terhadap mereka yang lebih rendah kedudukannya juga terjadi di MBD. Bahkan rekaman percakapan telepon yang berisikan intimidasi itu kini sudah menjadi rahasia umum.
Dari rekaman pembicaraan telpon yang diduga kuat berpesankan intimidasi yang didapat media ini Minggu (6/12/2020). Dimana percakapan via telpon tersebut diduga terjalin antara salah satu pejabat di kabupaten MBD bernama Rein Siwtiory dengan salah satu mantan bawahannya yang berinisial R.
Dalam rekaman percakapan telepon berdurasi 12 menit 19 detik itu (bukti rekaman pembicaraan ada pada media ini) RT yang adalah mantan pimpinan pada salah satu dinas “basah” di kabupaten MBD itu diduga melakukan pegawai honorer mantan bawahannya.
Dimana sang mantan kadis yang kini menjabat selaku salah satu assisten pada Setda kabupaten MBD ini dengan nada mengancam mantan bawahannya berinisial B, yang diduga akan menyalurkan hak suaranya kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati MBD nomor urut 2.
Dalam percakapan telpon tersebut, sang mantan kadis Pekerjaan Umum ini setelah berbasa basi dan menyebutkan namanya, sang penelepon (Rein Siwtiory) menyatakan bawahannya itu sudah lama berada di Kisar dan dialek bicaranya sudah seperti dialek orang Kisar pada umumnya. Sang penerima telpon (R) menyatakan bahwa dirinya memang agak lama berada di Kisar yakni kurang lebih 7 bulan guna mengawas pekerjaan IPAL. Namun saat itu Rein menyatakan bahwa bukannya keberadaan R di Kisar untuk bekerja kepada Oyang Noach (Panggilan akrab Benyamin Thomas Noach).
Dalam rekaman percakapan tersebut, Rein Siwtiory terkesan mengancam mantan bawahannya yang disebutnya seakan telah melupakan jasanya dengan memilih calon lain yang bukan pilihan Rein. Bahkan mantan Kadis Pekerjaan Umum MBD ini menyatakan R seharusnya berterima kasih kepadanya lantaran mengangkat R sebagai pegawai honor di lingkup dinas Pekerjaan Umum MBD.
Lebih cilaka lagi, dalam percakapan telpon tersebut Rein Siwtiory juga menyebut nyebut nama Sekda MBD, Alfonsius Siamloy. Dimana dalam percakapan itu Rein Siwtiory menyatakan bahwa. Alfonsius Siamloy selaku Sekda MBD pernah mengatakan kepada dirinya bahwa pasangan Kalwedo yang akan menang dalam Pilkada, dan Sekda MBD ini telah balik haluan mendukung pasangan Kalwedo. Rein Siwtiory juga menyebutkan nama Kepala Dinas Pekerjaan Umum kabupaten MBD. Dimana Kepala Dinas Pekerjaan Umum yang sekarang ini tidak jelas alias abu abu.
Parahnya lagi dalam percakapan telpon yang ada pada media ini jelas terdengar bahwa Rein Siwtiory diduga menyebarkan berita bohong, dimana mantan Kadis PU MBD ini menyatakan bahwa LSI akan merilis hasil survei mereka, dimana sesuai hasil survei tersebut pasangan Kalwedo menang dalam kontestasi pemilu di MBD.
Sementara itu Sekda MBD, Alfonsius Siamloy yang dikonfirmasi media ini di ruang kerjanya terkait rekaman pembicaraan telpon tersebut yang menyebut nyebut namanya, dengan tegas membantah hal tersebut.
“Maaf saya tidak pernah berkomunikasi dengan saudara Rein Siwtiory sebagaimana yang ada yang diungkapkan yang bersangkutan pada rekaman pembicaraan tersebut. Itu sama sekali tidak benar dan fitnah, ” tegas Siamloy.
Ditambahkannya, apa yang disampaikan mantan Kadis PU MBD ini, diduga sebagai upaya untuk memperkeruh hubungannya dengan Bupati MBD, Benyamin Thomas Noach. Selain itu diduga apa yang dilakukan itu guna menjatuhkan nama baiknya selaku Sekda MBD.
Senada dengan itu Kadis PU MBD yang juga dikonfirmasi media ini, juga membantah apa yang disampaikan Rein Siwtiory didalam percakapannya dengan salah satu tenaga kontrak pada dinas PU MBD. Dirinya menilai apa yang disampaikan mantan Kadis PU MBD ini merupakan suatu fitnah dan kebohongan belaka.