Tiakur,Tribun-Maluku.com : Jelang perhelatan pemilihan bupati dan wakil bupati Maluku Barat Daya (MBD) yang akan digelar pada 9 Desember 2020, berbagai dukungan kepada pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2, Benyamin Ari terus mengalir.
Salah satunya adalah dukungan dari masyarakat Tanimbar yang ada di pulau Moa.
Komitmen masyarakat Tanimbar untuk memilih dan mendukung Benyamin Noach selaku Bupati MBD ini bukan main main. Pasalnya masyarakat Tanimbar yang ada di pulau Moa menyatukan tekad memilih dan mendukung Benyamin Thomas Noach dengan melakukan ritual adat siram sopi.
Ritual adat siram sopi masyarakat Tanimbar yang ada di pulau Moa ini di gelar Jumat (4/5/2020).
Ritual adat siram sopi masyarakat Tanimbar ini dipimpin oleh sesepuh masyarakat adat Tanimbar di Pulau Moa, bapak Lelangluan.
Dalam acara adat tersebut, sesepuh masyarakat adat Tanimbar ini menyiram Sopi dan selanjutnya memberikan sopi yang disiram itu kepada Benyamin Thomas Noach yang adalah ipar dari masyarakat Tanimbar. Hal ini lantaran Benyamin Thomas Noach beristrikan seorang putri asal Tanimbar yakni Relly Lobloby.
Ritual adat siram sopi yang digelar masyarakat ini dilakukan dalam bahasa Tanimbar. Ritual adat tersebut berlangsung hikmat. Setelah ritual siram sopi, perwakilan persekutuan masyarakat Tanimbar di pulau Moa lantas menyerahkan komitmen dukungan dan pilihan mereka kepada Benyamin Thomas Noach. Selain menyerahkan komitmen tertulis, pada kesempatan tersebut masyarkat Tanimbar juga menyerahkan dokumen berupa daftar pemilih tetap (DPT) yang berisikan nama nama warga Tanimbar di Pulau Moa yang berhak untuk memilih.
Seusai menggelar ritual adat siram sopi, pada kesempatan tersebut juga digelar acara bakar batu. Acara ini sebagai bentuk rasa syukur dan suka cita serta kebersamaan antara warga Tanimbar yang ada di pulau Moa.
Bapak Lelangluan dalam sekapur sirihnya pada kesempatan tersebut mengungkapkan. Ritu adat ini bertujuan guna mengikat dan menegaskan dukungan masyarakat Tanimbar kepada Benyamin Noach yang adalah ipar mereka.
Selain itu juga ritual ini bermaksud untuk mengikat persekutuan dan mempererat persaudaraan antar masyarakat Tanimbar di pulau Moa. Dan apapun yang terjadi, persekutuan ini tidak boleh tercerai berai.
“Tatanan adat Duan Lolat mengajarkan kita untuk selalu hidup dalam kebersamaan. Selain itu tatanan adat kita juga mengajarkan kita untuk menghargai dan menghormati dan menjunjung saudara perempuan kita, ” tegasnya.