Ambon, Tribun-Maluku.com : Untuk membantu kerja para dokter di daerah-daerah terpencil, Universitas sementara mempersiapkan sistim Telemedicine.
Demikian dikatakan Dekan Fakultas Kedokteran Unpatti, DR.dr. Bertha Jean Que, kepada wartawan diruang kerjanya, Kamis (21/1 2021)
Menurutnya, Fakultas Kedokteran, Universitas Pattimura Ambon saat ini tengah mempersiapkan diri untuk masuk dalam sistem berbasis IT.
Dijelaskan, selama ini sesuai visi FK Unpati yakni Sebagai Pusat Pengembangan Pendidikan Dokter yang Berorientasi Pendidikan Pulau telah berakhir pada tahun 2020, dimana FK Uboatti sudah mampu menciptakan tenaga tenaga kedokteran yang handal.
Untuk itu, di tahun 2021 ini FK Unpatti sudah harus maju dengan Visi baru, dimana IT menjadi salah satu sistem yang dirasakan sangat perlu untuk diangkat.
“Kenapa IT menjadi sangat penting karena berkaca dari topografi dan letak geografis, Provinsi Maluku terdiri dari pulau-pulau maka sudah saatnya konektifitas dalam pelayanan kesehatan itu menjadi penting dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” Tutur Dekan FK.
Untuk itu, tenaga-tenaga dokter yang dihasilkan FK Unpatti ini ditempatkan di daerah kepulauan, tentu harus ada fasilitas yang dapat mendukung dalam melakukan pelayanan kesehatan pada saat kondisi darurat.
Dengan demikian maka Unpatti sepakat untuk mengembangkan sistem Telemedicine guna menjawab tantangan itu.
Telemedicine adalah sebuah sistem yang mampu mengkoneksikan para dokter yang bertugas di pulau-pulau atau daerah terpencil disaat menghadapai kondisi darurat dalam pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Jadi saat bertugas di daerah daerah atau pulau yang jauh, tentu setiap tenaga medis atau dokter diperhadapkan dengan minimnya sarana prasarana pendukung pelayanan kesehatan.
,”Dengan keterbatasan itu, saat menghadapi kondisi darurat yang timbul pasti kepanikan yang dapat mempengaruhi kinerja dokter di lapangan,” ungkap Jean.
Menurutnya, Telemedicine hadir untuk membantu mengatasi situasi gawat dan membutuhkan tindakan cepat, dokter yang ada harus bisa menolongnya.
Dokter-dokter di daerah kebanyakan dokter umum sehingga bila diperhadapkan dengan kondisi yang membutuhkan dokter spesialis, kadang pasien dirujuk ke RS yang ada Dr spesial yang,.
Untuk itu sistim ini bisa menjawab keraguan dengan memanfaatkan Telemedicine untuk langsung terhubung dengan dokter spesialis di kota dan meminta bantuan, atau tuntunan agar dokter di tempat kejadian bisa melakukan pelayanan kesehatan secara cepat dan tepat untuk menyelamatkan pasien.
“Kebanyakan dokter yang ditempatkan di daerah yang jauh kan bukan dokter ahli atau spesialis, untuk itu perlu adanya sistim ini sehingga bisa mendapat panduan dari Dr spesial pada saat menangani pasien yang gawat, ” tuturnya.
Ia menambahkan, sekarang tengah mempersiapkan sistemnya, dan bahkan beberapa waktu lalu sudah pernah diujicoba, hanya karena kondisi Pandemi Covid jadi belum maksimal.
Dirinya berharap pengembangan sistem ini juga mendapat dukungan dari semua pihak khususnya Pemerintah daerah Kabupaten/Kota di Maluku.
