Ambon,Tribun-Maluku.com : Bertekad guna menghadirkan Kembali Gereja Protestan Maluku sebagai gereja yang berkarakter, menjadi salah satu tujuan dan tekad dari Pendeta Dr Ferry Nahusona, Msi. Guna mewujudkan hal tersebut, Nahusona menyatakan kesiapannya untuk maju selaku salah satu kandidat ketua sinode Gereja Protestan Maluku untuk lima tahun kedepan.
Dalam pemilihan ketua sinode yang digelar dalam Sidang Sinode GPM Ke 38 tahun 2021 di Kota Ambon ini, Ferry Nahusona telah memilih dan menggandeng Pendeta Dr Monike Hukubun, M. Th selaku calon Sekum Sinode GPM mendatang.
Kesiapan dirinya bersama dengan Monike Hukubun disampaikan langsung Nahusona ketika diwawancarai media ini Selasa (16/2/2021).
“Yang paling utama jika Tuhan berkehendak maka saya siap maju dalam pemilihan ketua sinode GPM untuk periode lima tahun kedepan. Dan dengan mempertimbangkan sumber daya dan potensi yang ada, sekaligus menghadirkan keseimbangan. Baik keseimbangan gender, wilayah, dan antara kampus dan non kampus, maka saya memilih pendeta Ike Hukubun guna berpasangan dengan saya selaku calon Sekum Sinode GPM, ” urai Nahusona.
Ditambahkan Nahusona dirinya telah melakukan komunikasi dengan calon Sekum yang akan berpasangan dengannya. Dan pendeta Ike Hukubun telah menyatakan kesiapannya berpasangan dengan dirinya dalam suksesi Ketua dan Sekum Sinode GPM.
Menyinggung mengenai hal penting yang akan menjadi agenda kerja jika dirinya nanti terpilih selaku ketua Sinode GPM, Nahusona mengatakan. Hal utama yang akan dilakukannya jika nanti terpilih sebagai ketua Sinode GPM, adalah. Mengembalikan kembali GPM sebagai gereja yang berkarakter. Dan tentunya karakter yang dimaksud adakah karakter Kristus.
“Hal ini juga bertalian dengan Thema dan sub Thema untuk lima tahun mendatang yakni karekter Kristus yakni menjadi hamba Allah, memberitakan tahun Rahmat Tuhan. Dan Thema dan sub Thema inilah yang akan menjadi landasan kerja dan program jika saya dipercayakan menjadi ketua sinode GPM, ” bebernya.
Apalagi tambah Nahusona, GPM sebagai gereja di wilayah kepulauan yakni Maluku dan Maluku Utara, maka sudah barang tentu butuh suatu gerak guna merangkul semuanya itu.
“Oleh karena itu dengan karakter Kristus itulah maka spirit kebersamaan atau istilahnya spirit kekitaan atau dalam bahasa gereja biasa disebut dengan Sunhodos, atau berjalan bersama. Maka hal itulah yang menjadi penting karena Maluku memiliki keanekaragaman yang sangat kaya. Oleh karena itu sudah saatnya dilakukan konsulidasi bersama guna menjadi suatu kekuatan yang powerfull. Agar GPM dapat menjadi berkat bagi banyak orang, ” tegas Nahusona.
Sedangkan mengenai dukungan dari utusan utusan klasis terhadap dirinya dalam pemilihan ketua dan Sekum Sinode GPM, Nahusona mengatakan. Dirinya telah melakukan komunikasi terbuka dengan urusan utusan yang ada yang memiliki hak suara untuk memilih. Dirinya mendapat respons dan dukungan yang sangat baik.
“Dengan pengalaman saya selama lebih dari 26 tahun menjadi pendeta di GPM, maka saya telah melakukan komunikasi Ade kakak dan mendapat respons yang baik dari para pimpinan Klasis, maupun delegasi yang ada. Dari 34 Klasis yang ada semuanya memberikan respons dan dukungan kepada saya untuk maju dalam pemilihan Ketua Sinode GPM berpasangan dengan Pendeta Ike Hukubun selaku calon Sekum untuk sebuah pembaharuan GPM, ” demikian Nahusona.