Ambon, Tribun-Maluku.com : Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon, Ir. Steven Patty, M.Si membuka dengan resmi kegiatan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Balai Latihan Kerja Ambon tahun 2021, bertempat di Manise Hotel Ambon, Jumat (26/2/2021), yang ditandai dengan pemukulan Tifa.
Dalam sambutannya Steven Patty mengatakan, kegiatan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri yang diselenggarakan oleh Balai Latihan Kerja Ambon dalam kondisi yang sehat walaupun ditengan kondisi pandemi Covid-19.
Permasalahan di bidang ketenagakerjaan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana kita dapat mengatasi pengangguran baik di Kota Ambon, Prov. Maluku bahkan Negara Indonesia, serta bagaimana meningkatkan kompetensi tenaga kerja di era perdagangan global.
Untuk itu, forum ini dianggap sangat bermanfaat guna meningaktkan SDM yang berkompeten agar dapat bersaing di dunia kerja.
Diharapkan, adanya saling keterbukaan dan sinergitas antara satu dengan yang lain dalam forum ini sehingga dapat menciptakan dan mengembangkan tenaga kerja yang berkualitas di Prov. Maluku dan Kota Ambon.
Sementara itu, Kepala Balai Latihan Kerja (BLK) Ambon, Yulianti Matandung, S.Sos. MM dalam sambutannya mengatakan, pelatihan kerja yang dilaksanakan di BLK harus senantiasa menyesuaikan kebutuhan industri, agar menghasilkan tenaga kerja yang diinginkan dan dapat diterima secara langsung oleh industri.
Kebijakan ini sejalan dengan program pengembangan kemitraan pemerintah dengan dunia usaha/industri antara pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan kualitas tenaga kerja.
Menurut Matandung, kondisi saat ini seluruh BLK telah melakukan kerjasama dengan beberapa industri namun masih belum terkelola dengan baik, yang mengakibatkan BLK kurang dikenal dan tidak optimal dalam menjalin kerjasama dengan industri.
Oleh karena itu, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas mendorong agar seluruh BLK membentuk Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Daerah (FKLPI Daerah) sebagai wadah komunikasi yang berkaitan dengan sinkronisasi program pelatihan dengan kebutuhan industri serta menumbuhkan kepercayaan kepada pihak industri bahwa, BLk merupakan lembaga yang tepat intuk penyiapan tenaga kerja industri.
Masalah utama di bidang ketenagakerjaan yang harus dihadapi adalah mengurangi jumlah pengangguran dan maningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia agar dapat bersaing di era pasar kerja global.
Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan tidak hanya datang dari dalam negeri tetapi juga dari luar negeri. Oleh karena itu, tenaga kerja kita harus siap bersaing di Era Revolusi Industri 4.0 yang saat ini sudah menjelang Era Revolusi Industri 5.0.
Sehingga dalam akselerasi penyiapan SDM unggul yang berdaya saing menuju Indonesia Maju, sangat diperlukan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan calon tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri melalui Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK).
Untuk membantu BLK dalam mengintergrasikan kegiatan pelatihan dalam fungsi link and match, maka Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Ditjen Binalatas) Kementerian Ketenagakerjaan mendorong kepala BLK Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) dan BLK Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) untuk membentuk Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri di daerah yang berperan sebagai jembatan dan wadah antara Lembaga Pelatihan Kerja, khususnya BLK dengan Industri dan mengacu pada potensi ekonomi daerah, nilai tambah, perkembangan dunia usaha, dan kebijakan pembangunan daerah dimana BLK beroperasi.
Dikatakan, dalam mengatasi permasalahan di bidang ketenagakerjaan tentu membutuhkan upaya dan sinergi dari pemangku kepentingan baik pemerintah, akademisi, lembaga pelatihan, kalangan industri/dunia usaha juga masyarakat, hendaknya didorong secara maksimal untuk memperoleh dampak positif dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan khususnya di Provinsi Maluku maupun Kota Ambon.
Perguruan Tinggi, Lembaga Pelatihan Pemerintah maupun Swasta serta Sekolah Menengah Kejuruan sebagai operator pelatihan vokasi dan pendidikan vokasi, diharapkan dapat mensinkronkan program dan kegiatan pelatihan dengan apa yang dihutuhkan oleh industri.
Sebaliknya juga, pihak industri diharapkan mendukung kegiatan di Lembaga Pelatihan sehingga bisa menghasilkan calon-calon tenaga kerja yang kompeten, kompetitif dan produktif yang sesuai dengan tuntutan kompetensi teknis yang dibutuhkan di industri.
Ketua panitia penyelenggara, Iwan Pelupessy, SPi melaporkan, kegiatan ini bertujuan untuk; sebagai awerennes dalam upaya memperkuat kapasitas kepengurusan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan Kerja dengan Industi- BLK Ambon periode 2021-2023;
Membentuk kepengurusan Forum Komunikasi dalam upaya mewujudkan sinergitas dan kemitraan yang lebih efektif dan efisien; serta Merumuskan program kerja forum.
Peserta yang mengikuti kegiatan ini sebanyak 30 orang berasal dari Dinas terkait, BLK Ambon, Asosiasi Industri, MKKS SMK Kota Ambon, FKJP Prov. Maluku, LPK Swasta dan Perwakilan dari perusahaan Otomotif mobil, Perhotelan, Retail, Industri Perkapalan, Finance, Pengelola Mall, Industri Perikanan, Telekomunikasi, Otomotif sepeda motor, Restoran dan Perbankan.
Kegiatan berlangsung selama dua hari yaitu tanggal 26 sampai 27 Februari 2021. Narasumber berasal dari Direktorat Pembinaan Kelembagaan Pelatihan Kemenaker, Yustianto, SE.MM dan Forum Komunikasi Lembaga Pelatihan dengan Industri Pusat, Dr. Yosminaldi, SH.MM, dengan biaya dibebankan pada DIPA BLK Ambon tahun 2021.