Tual, Tribun Maluku: Busran Muslim, S.Pd seorang Apatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkot Tual berhasil melestarikan Sanggar Seni dan Budaya “Mahkota” dimasa pandemi covid-19 yang melanda dunia ini.
Busran juga menuturkan, Sanggar Seni dan Budaya Mahkota didirikan untuk mengembangkan minat dan bakat anak-anak yang ada di Kota Tual untuk berperan nyata dalam melestarikan seni Tari Tradisional Kei dan Tari Nusantara Lainnya.
“Anak didik yang bergabung di sanggar ini adalah mereka berusia mulai dari 8 tahun hingga 18 tahun, mereka dilatih berbagai macam tari, baik tarian tradisional Kei maupun Tarian tradisional Sulawesi, Jawa dan Sumatra,” kata Busran di Tual. Senin, (22/2/2020).
Menurut dia, dengan perkembangan zaman yang dibarengi masuknya budaya luar membuat generasi muda semakin enggan mempelajari kesenian tari tradisional dan berbagai cabang Kesenian lainnya.
Berawal dari rasa keprihatinan. Busran Muslim dengan umur 35 tahun itu, pada awal karirnya pada tahun 2010 sebagai seorang Apatur Sipil Negara (ASN) di sebuah daerah terpencil yang jauh dari hiruk pikuk keramaian, tergerak untuk mengajak anak-anak berlatih tari, Qasidah Rebana, dan teater dengan mendirikan sebuah Sanggar Seni di Kecamatan Tayando Tam, Kota Tual.
“ Saya melihat anak dipulau tersebut memiliki bakat dan segudang potensi akan tetapi pada saat itu menurut saya SDM sangat kurang sehingga saya berniat untuk bermanfaat buat mereka, dan memperkenalkan hal baru buat mereka,” ujarnya.
Sanggar seni, yang berdiri sejak tahun 2010 lalu di Kecamatan Tayando Tam, hingga saat ini masih tetap eksis.
Setelah pindah di Kota Tual pada tahun 2014, Sanggar ini telah berganti nama yakni. Sanggar Seni dan Budaya
“Mahkota” sanggar ini masih tergolong muda dan butuh perhatian, baik itu dari pemerintah ataupun para Seniman Budaya.
Sehingga sanggar seni dan budaya ini tetap menjadi hiburan sebagai lambang suatu daerah yang harus tetap di pertahankan, dan terus dilestarikan.
Busran juga menuturkan, Sanggar Seni dan Budaya Mahkota didirikan untuk mengembangkan minat dan bakat anak-anak yang ada di Kelurahan Lodar EL untuk berperan nyata dalam melestarikan seni Tari Tradisional Kei dan Tari Nusantara Lainnya.
”Agar anak-anak semangat belajar menari, sanggar kami menerima jasa Penari pada event – event tertentu yang diadakan di Kota Tual, seperti acara pernikahan, Penjemputan Tamu, Festival dan masih banyak lainnya, kesemuanya kami lakukan agar anak-anak lebih percaya diri. dan yang terpenting supaya mereka mencintai budaya sendiri,” tuturnya.