Namlea, Tribun Maluku.com : Paur Humas Polres Pulau Buru, Aipda Djamaludin membantah dengan tegas adanya pembekapan aktivitas ilegal di lokasi Tambang Gunung Botak yang ada di Desa Dava, Dusun Wamsait, Kecamatan Waelata, Kabupaten Buru oleh pihak keamanan.
Dikatakan, pengamanan yang dilakukan oleh aparat keamanan di lokasi Tambang Ilegal Gunung Botak selain mengamankan keputusan Pemerintah Provinsi Maluku untuk tidak membiarkan adanya aktivitas di GB serta menjaga Kamtibmas di lokasi tersebut.
“Pihak keamanan ditempatkan di lokasi tambang ilegal itu untuk mengamankan keputusan Pemerintah Provinsi Maluku dan menjaga keamanan agar tetap kondusif,” jelas Aipda Djamaludin via telepon seluler, Jumat (5/3/3021).
Pantauan media ini, kurang lebih 34 anggota pengamanan yakni 16 personil Brimob Namlea, 9 Anggota Polres Pulau Buru dan 9 Anggota Kodim 1506 Namlea rutin melakukan patroli di areal lokasi penambangan Ilegal Gunung Botak secara bergiliran.
Saat melakukan patroli rutin, kondisi lokasi tambang ilegal itu lumpu dari setiap aktivitas. Namun setelah kembali ke pos keamanan, informasi yang beredar bahwa aktivitas penambangan dengan sistim menggali bekas galian di tebing-tebing gunung atau yang sering dinamakan kodok-kodok itu dilakukan oleh penambang ilegal secara sembunyi-sembunyi.
Hal itu dibenarkan oleh salah satu penambang yang ditemui di depan jalan Dusun Wamsait. Penambang yang enggan namanya disebut itu mengatakan, dirinya bersama rekannya yang saat ditemui sedang berboncengan itu sering lari jika sudah ada aparat keamanan.
Menurut dia, mereka hanya mengambil satu sampe dua karung kecil material emas untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka. Namun semua aktivitas di larang oleh aparat keamanan. Alhasil, mereka harus masuk secara sembunyi-sembunyi.
Disinggung mengenai jalan masuk mereka untuk sampai ke lokasi tambang ilegal hingga bisa mengambil material emas itu, dirinya mengatakan, Gunung Botak itu sangat luas. Dan jalan masuk ke areal lokasi tersebut sangat banyak dibandingkan dengan jumlah pengamanan di lokasi tersebut. Walaupun jalan masuknya sangat terjal, demi sesuap nasi.
“Beta deng teman ini masuk sembunyi-sembunyi. Katong takut aparat yang jaga di atas. Kalo aparat sudah patroli, katong lari samua,”katanya dengan dialek Maluku.
Diketahui, lokasi tambang Ilegal Gunung Botak memiliki jalan atau jalur masuk menuju lokasi tersebut sangat banyak. Dan hal itu diduga kuat menjadi keuntungan untuk penambang ilegal. Pasalnya, kekuatan aparat keamanan dengan geografis wilayah tidak seimbang.
Setelah aparat keamanan melakukan patroli, masyarakat penambang kembali masuk dan kan lari lagi setelah diketahui aparat keamanan.