Ambon, Tribun-Maluku.com : Sebanyak 80 orang pencari kerja di Kota Ambon dan sekitarnya mengikuti Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Non Boarding tahap II program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas di Balai Latihan Kerja Ambon.
Kegiatan tersebut di buka dengan resmi oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon, Ir. Steiven Patty, M.Si, bertempat di Aula BLK Ambon, Senin (8/3/2021).
Dalam sambutannya Kadis Naker Kota Ambon Steiven Patty mengatakan, saat ini Negara Indonesia, Provinsi Maluku bahkan Kota Ambon menghadapi berbagai tantang termasuk masalah di bidang ketenagakerjaan.
Tantangan/masalah tersebut adalah : Meningkatnya angka pengangguran akibat lesunya dunia usaha sebagai dampak dari pandemi Covid-19; Masih rendahnya daya saing calon tenaga kerja akibat kesenjangan yang terjadi antara kompetisi yang dimiliki calon tenaga kerja dengan kompetisi yang diharapkan oleh dunia usaha dan dunia industri;
Masih rendahnya semangat berwirausaha di kalangan para pencari kerja (pencaker) yang dominan masih berorientasi pada pekerjaan formal dibanding pekerjaan di sektor informal atau berwirausaha.
Menurut Patty, untuk mengatasi masalah tersebut maka dibutuhkan upaya dan sinergitas dari pemangku kepentingan baik pemerintah, akademisi, lembaga pelatihan, kalangan industri/dunai usaha dan juga masyarakat.
Upaya dan sinergitas ini hendaknya didorong secara maksimal sehingga mampu membawa dampak positif dalam mengatasi masalah ketenagakerjaan di daerah ini.
Oleh karena itu, Perguruan Tinggi, Lembaga Pelatihan Pemerintah maupun Swasta serta Sekolah Menengah Kejuruan sebagai operator pelatihan vokasi dan pendidikan vokasi, diharapkan bisa mensinkronkan program dan kegiatan pelatihan dengan apa yang dibutuhkan oleh industri/dunia usaha.
Sebaliknya juga, pihak industri/dunai usaha diharapkan mendukung kegiatan di lembaga pelatihan sehingga bisa menghasilkan calon-calon tenaga kerja yang kompeten, kompetitif dan produktif sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Terkait dengan penandatanganan 5 Nota Kesepahaman antara pihak pemerintah mapun perusahaan dengan Balai Latihan Kerja Ambon, merupakan salah satu perwujudan harmonisasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga pelatihan dengan instansi pemerintah dan juga kebutuhan industri, dengan dukungan penuh pada aspek program pelatihan, sumberdaya pelatihan dan penyerapan lulusan pelatihan.
Patty berharap, model kerjasama ini bisa diikuti dan dilaksanakan oleh dunia usaha/industri lainnya di wilayah Kota Ambon maupun Prov. Maluku.
Atas nama Pemkot Ambon Kadis Naker Kota Ambon menyambut baik serta mendukung penuh program dan kegiatan Kementerian Ketenagakerjaan RI Cq. Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas lewal Unit Pelaksana Teknis Pusat Balai Latihan Kerja Ambon yakni Pelatihan Berbasis Kompetensi untuk lima paket 80 orang peserta pada lima program keahlian.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi upaya menurunkan angka pengangguran serta membuka kesempatan kerja di wilayah Kota Ambon dan juga Prov. Maluku, lewat tersedianya calon tenaga kerja yang kompeten, profesional, kreatif dan mandiri yang layak memenuhi kebutuhan pasar kerja, serta diharapkan bisa menjadi wirausahawan-wirausahawan baru di sektor informal.
Sementara itu, Kepala BLK Ambon, Yulianti Matandung, S.Sos. MM dalam sambutannya mengatakan, bulan Maret 2021 BLK Ambon melakukan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) dengan lima kejuruan diarahkan kepada peserta pelatihan untuk memasuki dunia kerja dan dunia usaha.
Materi yang akan diberikan dalam PBK ini adalah materi penunjang bahkan pengenalan industri dan juga fisik mental serta disiplin.
Setelah pelatihan para peserta akan mendapat sertifikat pelatihan bahkan para siswa akan mengikuti uji kompetensi untuk disertifikasi.
“Karena tenaga kerja yang belum disertifikasi maka pasti dinyatakan belum kompeten,” ucapnya.
Soal penandatanganan MoU dengan dunia industri/dunia usaha dan Lapas Perempuan Ambon menandakan bahwa lulusan dari BLK Ambon tidak diragukan lagi, sehingga akan dimanfaatkan oleh para industri dan pemangku kepentingan bahkan Lapas Perempuan Ambon akan mengembangkan kompetensinya melalui pelatihan dengan kerjasama baik program di Lapas maupun program di BLK Ambon.
Matandung berharap, semoga kedepan semua lulusan dari BLK Ambon dapat terserap di dunia kerja dan dunia usaha, sambil bergandengan tangan dengan Pemkot Ambon dan Pemprov Maluku, bahkan juga Perusahaan-perusahaan yang ada untuk mengurangi pengangguran di wilayah itu.
Ketua panitia penyelenggara, Iwan Pelupessy, SPi melaporkan, peserta PBK berjumlah 80 orang pencari kerja di wilayah Kota Ambon dan sekitarnya yang terbagi dalam 5 sub kejuruan pada 5 kejuruan dengan rincian :
Kejuruan Pertanian bidang keahlian Budidaya Sayuran Hidroponik 16 orang selama 160 JP 20 hari; Kejuruan Pariwisata bidang keahlian Bakery 16 orang 260 JP 33 hari; Kejuruan Teknik Listrik bidang keahlian Operator kelistrikan dan Pneumatik (PLC) 16 orang selama 280 JP 35 hari;
Kejuruan Teknik Otomotof bidang keahlian Pemeliharaan Kendaraan Ringan 16 orang selama 280 JP 35 hari dan Kejuruan Welding bidang keahlian Plat Welder GTAW posisi 3G 16 orang 360 JP 45 hari.
Peserta pelatihan difasilitasi dengan pakaian seragam, pakaian olahraga, modul, ATK, makam siang, transport perlengkapan safety (untuk kejuruan tertentu) serta akan diberikan sertifikat pelatihan dan bagi peserta yang dinyatakan kompeten dalam uji kompetensi akan diberikan sertifikat kompetensi yang diterbitkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).