Ambon, Tribun-Maluku.com : Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada April 2021 sebesar 100,17 atau naik 1,19 persen di banding Maret 2021 yang tercatat sebesar 98,99.
Peningkatan NTP disebabkan oleh indeks harga hasil produksi pertanian (It) yang tercatat meningkat sebesar 1,63 persen melebihi peningkatan indeks harga yang dibayar oleh petani (Ib) sebesar 0,44 persen.
Indeks Nilai Tukar Petani adalah perbandingan indeks harga yang diterima Petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib),” kata Kepala BPS Prov. Maluku, Asep Riyadi, S.Si. M.M di Ambon, Rabu (5/5/2021).
Menurut Asep, pada April 2021 Provinsi Maluku berada di urutan ke-19 dari 34 provinsi di Indonesia dengan NTP sebesar 100,17.
NTP tertinggi terjadi di Provinsi Riau sebesar 134,54, sementara NTP terendah terjadi di Provinsi Bali sebesar 92,12.
Terdapat tiga subsektor yang mengalami peningkatan NTP, yaitu subsektor hortikultura (3,40 persen), subsektor tanaman perkebunan rakyat (2,13 persen), dan subsektor perikanan (2,18 persen).
Sementara dua subsektor lainnya mengalami penurunan NTP, yaitu subsektor tanaman pangan (-1,86 persen) dan subsektor peternakan (-0,66 persen).
Pada April 2021 terjadi peningkatan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,48 persen. Peningkatan IKRT ini disebabkan oleh meningkatnya IKRT pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau; pakaian dan alas kaki;
Termasuk perumahan, air, listrik dan bahan bakar lainnya; perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga; kesehatan; transportasi; Informasi, komunikasi dan jasa keuangan; serta perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Maluku pada April 2021 mengalami peningkatan sebesar 1,53 persen di banding Maret 2021, yaitu dari 103,30 menjadi 104,88.