Ambon, Tribun-Maluku.com : Menolak penggunaan Rapid tes bagi pemudik, Mahasiswa Buru dan Buru Selatan baku hantam dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Provinsi Maluku.
Insiden baku hantam yang terjadi di pelataran Parkir kantor Gubernur Maluku Selasa (4/5/2021) akibat para demonstran memaksa masuk dan memukul kaca pintu belakang.
Tidak puas dengan tindakan para demonstran, Satpol Pp langsung mendorong mundur sehingga terjadi adu jotos antara mahasiswa dan Satpol PP.
Dari pantauan di lapangan, para demonstran yang terdiri dari mahasiswa Buru dan Buru selatan menuntut agar penggunaan rapid tes bagi pemudik ditiadakan.
Mereka sangat menyesalkan kebijakan dari pemerintah daerah karena sudah dua hari menunggu di pelabuhan namun adanya edaran yang baru dikeluarkan akhirnya mereka terkatung-katung di pelabuhan.
Dari keterangan yang berhasil dihimpun dari adam salah satu pemudik, aksi yang dilakukan itu juga untuk meminta perpanjang surat edaran pertama yang dikeluarkan Gubernur karena tiket sudah dibeli.
Untuk itu Gubernur diminta kebijakannya karena sudah dua hari para pemudik tinggal di pelabuhan menunggu kepastian keberangkatan mereka.
Yang ditakutkan menurutnya, pada saat dilakukan Rapid tes nantinya, mereka yang sudah dua hari berada di pelabuhan, imun tubuh menurun maka hasil yang akan diperoleh reaktif, maka pastinya mereka tidak bisa melakukan mudik.
Di tengah aksi tersebut, Kabag Kesbangpol Maluku Sam Sialana kepada para mahasiswa menjelaskan kalau edaran yang dikeluarkan itu bukan berasal dari pemerintah daerah melainkan dari presiden langsung.
Menurutnya, Gubernur hanya perpanjangan tangan dari pemerintah pusat, jadi yang dilakukan oleh pemerintah daerah hanya untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus COVID-19.
Untuk itu pemerintah daerah tetap akan menjalankan surat edaran yang sudah dikeluarkan oleh Presiden, walaupun Pemerintah Provinsi menjadi korban, karena saat ini rapid tes yang dilakukan secara gratis
, “Kalau adik-adik mau memaksa pulang tanpa adanya rapid tes, orang tua dengan imun tubuh yang rendah pastinya bisa terjangkit covid, ” Ujarnya.
Dirinya meyakinkan kalau feri tidak akan berlayar sampai seluruh calon penumpang dilakukan rapid tes.
Sebelumnya dari pantauan dilapangan empat perwakilan dari Mahasiswa Buru dan Buru selatan sudah menemui Sekertaris Daerah (Sekda) Kasrul Selang untuk diberi penjelasan.