Ambon, Tribun-Maluku.com : Setelah melewati tahapan rekruitmen bakal calon Rektor pada 15 September 2021, dari 4 bakal calon yang diusulkan dari fakultas-fakultas telah terpilih 3 orang calon.
Demikian penjelasan Dr Henky Herzon Hetharia M.Th, Dekan Fakultas Theologi Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) yang merupakan salah satu calon Rektor, di ruang kerjanya, Jumat (17/9/2021).
Menurutnya, nantinya bersama dua calon lainnya, pada tanggal 4 Oktober 2021 akan mengikuti Final pemilihan Rektor, yang melibatkan senat UKIM dan yayasan Perguruan Tinggi GPM yang memiliki hak suara 35 persen .
Pada kesempatan itu, Hetharia menjelaskan , sebelumnya para calon Rektor sudah melewati tahapan penyampaian visi-misi dalam pengembangan UKIM jika terpilih kelak, pada tanggal 10 September yang dihadiri oleh Yayasan Perguruan tinggi GPM.
Sementara Visi yang disampaikan Hetharia adalah “Menjadikan UKIM sebagai Universitas yang berkarakter Kristiani, berkualitas dan unggul dalam mengembangkan Tridharma Perguruan Tinggi yang berorientasi pada peningkatan kualitas masyarakat di wilayah kepulauan Maluku dan Maluku Utara, demi mendukung daya saing bangsa.”
Untuk mewujudkan visi tersebut Hetharia telah mengimplementasi dalam 12 misinya yaitu. Memperkuat Karakter Kristiani Civitas Akademika UKIM, dalam kehidupan berkampus maupun tata kelola dan manajemen kelembagaan di lingkungan UKIM.
Karakteristik Kristiani mesti menjadi perhatian utama dalam misi ini, karena penguatan SDM UKIM, baik tenaga pendidik, tenaga kependidikan maupun para mahasiswa, akan berimbas pada peningkatan kualitas UKIM dalam segala aspek.
Selain itu neningkatkan kualitas akademik tenaga pendidik secara berjenjang pada semua fakultas secara merata untuk mencapai akreditasi Unggul pada tingkat progdi maupun institusi UKIM.
Pada misi yang ke-2 ini menurutnya penting dilakukan demi mewujudkan kwalitas UKIM sebagai Universitas yang Unggul, dan pada misi ke tiga adalah Meningkatkan kualitas dan kapasitas tenaga kependidikan di lingkungan UKIM yang menunjang tata kelola kelembagaan.
Menurutnya tenaga kependidikan merupakan salah satu penggerak penting dalam kelancaran tata kelola UKIM, karena itu penting untuk didayagunakan agar bisa melaksanakan fungsi dan perannya secara maksimal pada semua jenjang di UKIM.
Selain itu Meningkatkan kualitas perkuliahan demi peningkatan kualitas lulusan (output) berdasar pada program Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian para dosen dan mahasiswa.
Misinya yang keenam adalah Meningkatkan kuantitas dan kualitas program pengabdian kepada masyarakat.
Selain itu dimisi selanjutnya Hetharia ingin Meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan UKIM.
Sedangkan Mendukung program Yaperti dalam pembangunan kampus UKIM di Suli, merupakan Misi ke-8 dimana dirinya hendak meneruskan apa yang telah dirintis dan dilakukan oleh kepemimpinan Rektor periode ini (Dr. J. Damamain) bersama pengurus Yaperti.
Dan untuk misi selanjutnya lebih ditekankan pada peningkatan kualitas program-program studi yang ada saat ini dan pembukaan program-program studi yang dibutuhkan di masyarakat demi peningkatan kualitas dan kontribusi UKIM bagi masyarakat Maluku dan bangsa Indonesia.
Dalam misi ini, menurutnya penekanan pada peningkatan akreditasi program-program studi yang ada saat ini sesuai regulasi Pemerintah (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi) secara berjenjang, untuk mencapai Akreditasi A (Unggul).
Pada misi ke 10 Hetharia berkeinginan mendirikan Pusat Studi dan Kajian yang relevan, karena UKIM sebagai sebuah Perguruan Tinggi di Maluku, perlu memiliki dan mengembangkan Pusat Studi dan Kajian yang relevan dalam konteks kepulauan Maluku, yang bertujuan untuk memajukan dan memperkaya ilmu pengetahuan serta mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang dikembangkan di UKIM kepada masyarakat.
Selain itu Mengupayakan dan memanfaatkan peluang-peluang usaha dana dari berbagai sektor di lingkup UKIM., karena sebagai sebuah perguruan tinggi swasta, pendanaan UKIM tidak berasal dari anggaran pemerintah (kalau ada hanya dalam bentuk bantuan), tetapi berasal dari usaha sendiri.
Untuk misinya yang terakhir yaitu Membangun jejaring (networking) pada skala lokal maupun nasional, dan pemanfaatan jejaring dimaksud demi peningkatan kualitas setiap program studi, fakultas maupun universitas pada umumnya.
Menurutnya, pada misi ini, didasari oleh kesadaran bahwa perkembangan dan kemajuan dunia saat ini membutuhkan jejaring (networking).
Karena itu, hubungan kerja sama dan pemanfaatan jejaring kerja ini penting untuk dimanfaatkan demi kemajuan UKIM dan peran serta UKIM di dunia ini.
Jejaring kerja sama yang sudah ada saat ini (dalam bentuk MoU antar intitusi) penting untuk dijaga dan dimaksimalkan, juga perlu membangun jejaring nasional lainnya terkait dengan kebutuhan program-program studi dan institusi UKIM.