Ambon, Tribun-Maluku.com : Sekretaris Kota Ambon A.G. Latuheru, SH. M.Si mewakili Walikota Ambon secara resmi membuka pengoperasian The Gade, Coffe and Gold, milik PT. Pegadaian Cabang Ambon, Sabtu malam (16/3/2019). The Gade, Coffee and Gold berlokasi di areal Kantor PT. Pegadaian Persero Cabang Ambon, Jalan Tanah Tinggi .
Walikota Ambon Richard Louhenapessy, SH dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekot Ambon, sangat mengapresiasi dengan hadirnya The Gade Coffee and Gold, di Kota Ambon, sebagai ruang publk atau tempat berkumpulnya generasi muda yang sekarang disebut generasi Millenial.
The Gade Coffee and Gold yang baru diresmikan diharapkan, selain sebagai ruang publik sekaligus didalamnya bisa berdiskusi atau melakukan kegiatan lainnya yang sifatnya produktif, termasuk membangun harmonisasi sosial di Kota Ambon.
Untuk itu, dengan hadirnya kegiatan yang bersifat produktif dan positip ini, sekaligus ikut meminimalisir berbagai aktifitas yang negatif, yang merusak kalangan generasi muda itu sendiri.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah PT. Pegadaian Persero Wilayah VI meliputi Provinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat dan Maluku, Alin Sutiyono kepada wartawan mengungkapkan, The Gade Coffee and Gold pertama sekali dibuka di Kebayoran Baru Jakarta.
Sampai dengan pembukaan di Ambon Maluku maka sudah menjadi 29 Coffee and Gold, dan nantinya akan dibuka juga di seluruh provinsi dimana berada Kantor Wilayah Pegadaian.
Menurutnya, Coffee and Gold adalah sebuah jembatan untuk generasi Millenial, agar anak-anak muda suka datang di Pegadaian sebagai generasi nasabah selain orang tua.
Namun, sekarang diluar dugaan sebelumnya yang datang ke Pegadaian adalah ibu-ibu yang usiaanya 35 sampai 40 tahun setelah adanya Coffee and Gold.
“Dengan menggunakan digital, komposisi yang datang di Pegadaian mulai turun yakni usia 28 tahun dan yang banyak laki-laki. Itu berarti, yang tadinya laki-laki gengsi untuk datang ke Pegadaian kini tidak lagi,” ucapnya.
Dikatakan, dengan adanya The Gade Coffee and Gold sebagai alat pintu masuk terutama untuk generasi muda termasuk yang lainnya, agar Pegadaian ini tidak kehilangan pasar.
Karena pasar yang kita ciptakan dari generasi muda pertama adalah investasi, sehingga nama yang kita pakai adalah Coffee and Gold, yang mana sambil ngopi beli Emas setelah disimpan, ditabung dan pada giliraannya menjadi pengusaha.
Sementara itu, Direktur PT. Pegadaian Persero Ibu Renny Soviahani mengatakan, Kota Ambon memiliki pontensi wisata yang luar biasa.
Menyangkut Pegadaian di Ambon ini, secara konsep Nasional harus berupaya menggaet para nasabah Millenial, sehingga ke depan mereka seterusnya akan menjadi nasabah.
Selain itu, Pegadaian juga mengenalkan produk yang demikian banyaknya, mungkin para generasi muda Millenial belum banyak yang mengetahui, sehingga Pegadaian itu diketahui dari orang tua mereka.
Dikatakan, PT. Pegadaian sudah berusia 118. Karenanya, salah satu BUMN di bidang Jasa Pembiayaan atau Keuangan adalah Pegadaian, yang sudah banyak membantu masyarakat Indonesia di level menengah kebawah.