Ambon, Tribun Maluku : Adanya pemberitaan terkait Ketua DPP PKP Maluku, Evans Reynold Alfons pada satu media di Kota Ambon, Kebrobrokan Mantan Ketua DPK PKP Kota Ambon, Martizel Fitzgerald Pasanea terkuak.
Kepada Wartawan, di kediamannya, Rabu (12/7/2023),Ketua DPP PKP yang didampingi Sekertaris dan Ketua DPK PKP Kota Ambon yang baru, serta Sejumlah pengurus akhirnya Buka-bukaan.
Menurut Alfons, pemberitaan pada salah satu media di kota Ambon, terhadap dirinya selaku Ketua DPP PKP Maluku adalah Hoax dan pencemaran nama baik.
Dijelaskan, bahwa pemberitaan yang dilansir pada media tersebut merupakan suatu cara bagi pasanea untuk menggiring opini publik kalau dipecat karena proses PAW, dan ini pengalihan isu terhadap persoalan yang terjadi di DPK PKP Kota Ambon.
Pasalnya pemecatan terhadap Pasanea dan beberapa orang di DKP bukanlah terkait perebutan kursi dari salah seorang Anggota Legislaatif (Aleg), melainkan adanya perbuatan penggelapan dana muspimprov yang dilakukan oleh Pasanea
, “Jadi jangan sampai salah pemberitaan, karena jelas Martizel Pasanea dipecat Oleh DPN karena penyalahgunaan keuangan muspimprov dan bantuan Parpol , ” Ujarnya.
Menurutnya Martizel dipecat karena telah menggelapakan 175 juta dana muspimprov yang ditransfer 15 juta per Aleg dan 1 wakil Bupati KKT sebesar 10 juta, selain itu bantuan Parpol pada tahun 2021 dan 2022 masing-masing sebesar 38 juta
Jadi menurut Alfons hampir sekitar 200 juta lebih digelapkan Pasanea, karena selama ini DPK kota Ambon tidak pernah melakukan kegiatan apapun
, “jadi kalau ada pertanggungjawab yang sudah masuk ke Pemerintahan kota itu, Fiktif , ” Ujarnya kesal.
Evans mengakui, kalau penggelapan uang muspimprov itu sebenarnya sudah diketahui adanya pengakuan Martizel sendiri langsung ke dirinya.
, “kini saya terbuka hari ini, kalau terlait penggunaan uang muspimprov Martizel Pasanea sudah mengaku kepada saya pribadi bahwa uang itu sudah dipakai kepada keluarganya, ” Ujar Alfons
Namun sebagai sahabat dirinya memang sengaja tidak mau membuka aib yang sudah dilakukan mantan Ketua DPK PKP Kota Ambon saat itu
Ia menjelaskan, awalnya ketika menanyakan uang tersebut Martizel mengaku kalau uang tersebut sementara di deposit untuk mendapat keuntungan
, “Dia bahasa gini, Evans beta (Saya) deposit dulu, supaya beta dapat untung sedikit dari akang, ” Ujar Evans menirukan perkataan Martizel
Pada akhir Februari ketika dirinya mau berangkat ke Surabaya mengikuti Muspinas, Martizel menjawab kalau uang sedang berada di Francis Siahaya, Wakil bendahara DPK PKP Kota Ambon.
Karena sampai kembali ke Ambon tidak ada uang dari DPK, Ketua DPP memanggil Martizel untuk menanyakan, tetapi jawaban jujur dari Ketua DPK Kota Ambon sangat mengejutkan Alfons.
, “Evans beta mau jujur buat Ale ini, uang itu tinggal 12 ,5 juta rupiah, beta kaget tapi hari itu tidak ngomong katong bicara biasa saja, ” Ujar Evans.
Tiga hari kemudian, menurut Alfons dirinya memanggil Martizel untuk menanyakan keuangan muspimprov.
, “Acel bt mau ale jujur, terkait keuangan muspimprov itu masih ada senk? Dia jawab, Evans beta mau jujur uang itu senk ada lai, beta pakai untuk kepentingan keluarga, nah itu jawaban Martizel, ” Ujar Evans.
Jadi Martizel dilindungi karena Alfons berpikir itu adalah sahabatnya, sehingga tanggal 31 Maret diadakan rapat secara kekeluargaan agar bisa dipertanggung jawabkan sehingga DPP bisa membantunya, tetapi seakan-akan Ketua DPK berbuat lebih paham terhadap AD/Art partai, sehingga DPP dianggap remeh.
, “Dan dia nyatakan didalam forum saat itu kalau DPK Kota Ambon siap mempertanggungjawabkan, beta pikir bagus, “ujarnya.
Sementara terkait dengan PAW terkait proses PAW, menurut Alfons, DPP PKP Maluku tetap mengacu pada undang-undang serta peraturan KPU yang adaada, serta AD/Art juga peraturan partai.
, “Jadi yang Pasanea usulkan Ivone Apono itu orang keempat bukan kedua atau ketiga dan itu sangat bertentangan UU maupun peraturan KPU, ” Tutur Alfons.
Sementara adanya pemberitaan terkait pungutan oleh DPP dari Aleg menurut Alfonss, itu berita tidak benar, namun berita yang benar terkait PAW, DPP PKP Maluku diinstruksi oleh DPN, apabila Aleg yang mau berpndah partai.
, “Kalau Aleg mau berpindah partai dapat dibantu DPN, namun ada kontribusi wajib untuk DPN, ini kan putusan DPN, bukan kemauan DPP” Tuturnya.
Untuk itu menurut Alfons, DPP menyatukan dalam pleno yang digelar pada 28 Juni 2023 , yang dihadiri semua Ketua DPK dan seluruh Aleg semaluku.
Namun dalam pleno amenurutnya ada penawaran dari Aleg sehingga kesepakatan pembayaran sebesar 100 juta dengan sistim pembayaran dicicil, perbulan 10 juta rupiah, tetapi yang dipatok DPN adalah 50 Juta untuk pencicilan awal.
,”Namun hingga detik ini satu rupiah pun DPP belum menerima, ataupun DPN belum Terima satu rupiahpun, “urai Ketua DPP.
Ditempat yang sama, Sekertaris DPP PKP Maluku Dessy Pelupessu menjelaskan selama ini tidak ada kegiatan apapun yang dilaksanakan oleh DPKPKP Kota Ambon
Berdasarkan hasil rapat pleno yang dihadiri oleh para Ketua DPK Dari 11 kabupaten/Kota dan para Aleg, untuk mempoolisikan Martizel Pasanea akibat penggelapan uang muspimprov dan sumbangan dari para Aleg.
Terkait adanya pemberitaan kalau dirinya yang mengabari para Aleg terkait pembayaran tersebut, Dessy mengakui kalau benar dirinya yang malakukan instruksi dari DPN
, “Beta sebagai bawahan, ketika instruksi datang dari atasan, intinya sebagai bawahan beta harus laksanakan, ujarnya kesal.
Dirinya sangat sesalkan kalau kenapa Martizel mengubris uang tersebut, tetapi tidak menggubris dana Muspimprov
Yang kita persoalkan adalah pertanggung jawab uang muspimprov karena dia selalu penanggung jawab tidak bisa mempertanggungjawabkan uang muspimprov kepada tim verifikasi , “ujarnya sangat kesal.
Dengan demikian, Dessy mengakui kalau Martizel sengaja mengalihkan persoalan dan mau menghindari dari masalah Uang muspimprov yang tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Sementara terkait dengan PAW, menurut Dessy, ketika satu waktu sedang duduk bertiga , Martizel mengatakan akan mengusulkan 3 nama untuk PAW.
Lantas sebagai sekertaris dirinya menanyakan kenapa harus tiga nama, sementara Ketua DPP adalah pemenang urutan kedua, namun javawan dari Ketua DPK PKP Kota Ambon membuat dirinya kaget.
, “Martizel jawab kalau Evans ini orang pemenang, Sampai di DPN adalah pemenang, sementara Rita sama Francis jawaban dari Martizel, dong dua ini katong perlu dong punk biaya saja, ” Ujar Dessy menirukan yang disampaikan Mantan ketua DPK.
Ia menambahkan, kalau saat itu Martizel menjawab kalau mereka hanya oergunakan mereka punya uang setelah Evans duduk baru mengganti uang mereka.
Namun Dessy menentang hal tersebut , dan pada waktu SK keluar yang ada adalah nama Francis dengan demikian dirinya menilai kalau permainan PAW tersebut dalangnya adalah Martizel
, “Kenapa Martizel sudah tahu Evans adalah pemenang kedua, tetapi diaasuk dengan rita dan Francis, berarti telah membodohi mereka, ” Ujar Dessy kesal
Ditempat yang sama, Ketua DPK PKP Kota Ambon yang baru, Julis Paul mengakui kalau dirinya yang diperintahkan untuk mengecek rekening partai ke bank Mandiri.
, “Dan ternyata Rekening DPK Kota Ambon sudah tutup sejak Februari 2023,” Ujar Paul.
Menurutnya aturan Bank selama 6 bulan Saldo DPK Kota Ambon sudah kosong maka dengan sendirinya rekening akan tertutup
Diakuinya kalau yang bertanggungvjawab terhadap penarikan uang dari Bank adalah tanggung jawab Ketua dan Bendahara, dengan demikian yang bertanggung jawab adalah Martizel Pasanea dan Ritha Margareth Papilaya