Ambon, Tribun Maluku : Pelayanan Rumah Sakit (RS) Siloam Kota Ambon patut dipertanyakan, pasalnya salah satu rumah sakit swasta ternama di tanah air yang ada di Kota Ambon ini, sempat melakukan tindakan tidak terpuji yakni menolak pasien gawat darurat.
Hal ini terjadi pada Senin (1/4/2023). Dimana pada saat itu keluarga Prof Isack Wenno mendatangi RS. Siloam guna mengantar Profesor Wenno yang saat itu dalam keadaan darurat karena terjatuh.
Saat tiba di ruang emergency rumah sakit tersebut salah satu tenaga medis yang kemudian diketahui bernama Ivana diduga melakukan tindakan tidak terpuji yakni menolak pasien tersebut.
Wartawan media ini yang kebetulan berada di lokasi kejadian sempat melihat tindakan tidak terpuji yang diduga dilakukan oleh tenaga medis bernama Ivana tersebut.
“Silahkan cari rumah sakit terdekat karena ruang emergency rumah sakit ini penuh, ” Ujar Ivana tanpa melakukan tindakan pertolongan pertama kepada pasien.
Mendengar penolakan tersebut, salah satu kerabat pasien yang mengantar pasien tersebut lantas dan menanyakan perihal penolakan tersebut.
“Semestinya pihak rumah sakit melakukan tindakan pertolongan pertama dulu kepada pasien bukannya malah menolak pasien, ” Ujar salah seorang kerabat Profesor Wenno itu.
Namun Ivana yang diduga adalah dokter jaga yang bertugas saat itu membantah kalau apa yang dilakukan dirinya merupakan tindakan menolak pasien.
Hal mana lantas menimbulkan adu argumentasi antara keluarga pasien dan Ivana selaku tenaga medis pada rumah sakit Siloam. Ivana bersikeras bahwa dirinya tidak menolak pasien.
Sikap Ivana yang terlihat enggan menangani pasien tersebur juga mendapat protes dari pihak keluarga Profesor Wenno. Selang beberapa saat kemudian salah satu tenaga medis yang juga berada di ruang emergency Rumah Sakit Siloam lantas mengambil tindakan medis melakukan pengukuran tekanan darah dan beberapa tindakan medis lainnya kepada pasien tersebut.
Setelah melakukan tindakan medis, salah satu tenaga medis tersebut lantas menemui pihak keluarga pasien dan memberikan penjelasan medis mengenai kondisi pasien.
Setelah memberikan penjelasan tentang kondisi pasien, tenaga medis tersebut juga menjelaskan mengenai kondisi ruang emergency rumah sakit tersebut yang tengah penuh. Pada saat itu tenaga medis yang belum diketahui namanya itu mengatakan bahwa kondisi ruang emergency sedang penuh, dan apakah pihak keluarga mau menunggu hingga ada tempat guna merawat pasien atau pihak keluarga dapat membawa pasien tersebut ke rumah sakit terdekat guna di rawat.
Mendapat penjelasan dari tenaga medis tersebur, pihak keluarga pasien terlihat dapat menerimanya dan langsung berinisiatif membawa pasien ke rumah sakit terdekat.
“Itu tindakan yang benar dan dapat kami terima. Mestinya dilakukan pertolongan pertama terlebih dahulu terhadap pasien yang berada dalam kondisi darurat, ” Ujar keluarga pasien.