Ambon, Tribun-Maluku : Polemik terkait tarif listrik di Pasar Mardika yang dikabarkan salah satu media cetak dan Online dengan judul “Bos Alham Valeo Juga Atur Listrik di Mardika” dengan harga belasan hingga puluhan juta rupiah, kali ini membuat Ketua Asosiasi Pedagang Mardika (APMA) Kota Ambon itu angkat bicara.
Pasalnya menurut Alham saat ditemui media, waktu direlokasi pedagang tidak mampu untuk membayar listrik karena besarnya biaya gardu dan biaya jaringan yang totalnya 200 juta lebih.
“Justru beta kasihan dong, pedagang sampai berkali-kali demo Disperindag Kota Ambon dan PLN, termasuk beta ikut tekan PLN minta keringanan dan menekan dinas indag untuk cari solusi tapi PLN bilang harus bayar biaya sebesar itu,” terang Alham saat ditemui media ini, Senin (27/03/23).
Tidak sampai disitu, Alham mengungkapkan, akibat jalan buntu para pedagang dan oknum Perindag Kota Ambon memohon untuk dapat membayar biaya listrik di Pasar Mardika.
“Pedagang dan oknum indag memohon ke beta untuk talangi dolo biaya itu (listrik), beta jelas tidak mau tapi karena semua memohon terpaksa beta sanggupi sampai listrik masuk bermasalah lagi pada pembayaran bulan pertama, tagihan untuk iuran bulanan pedagang mengeluh karena baru bajual belum ada keuntungan terpaksa karna jaringan atas nama beta, beta harus bayar lai pake uang pribadi dan selama 15 bulan puluhan juta beta uang pribadi keluar talangi kekurangan iuran bulanan pedagang,” beber Alham.
Lanjut Alham, karna dirinya merasa di fitnah terus menerus dengan tudingan korupsi uang lampu oleh salah satu oknum anggota IPMA dan kawan-kawan sehingga membuat Alham tidak lagi membayar listrik selama 7 bulan hingga saat ini.
“Saya difitnah terus terkait uang lampu oleh salah satu oknum anggota IPMA dan kawan-kawan untuk itu beta serahkan listrik ke pemerintah makanya sudah 7 bulan listrik padam sampe sekarang,” tuturnya.
Dirinya menyampaikan, oknum-oknum IPMA padahal sangat tau kalau tiap bulan dirinya selalu talangi biaya listrik tapi mereka tegah memfitnahnya.
“Di muka beta dong selalu sanjung-sanjung beta dan berterima kasih, tapi di kalangan pedagang dong tiap hari sebarkan fitnah kalau beta ini makan puluhan juta uang listrik setiap bulan sampe dong lapor beta di polisi dan kodim, beta dapa periksa dan terbukti justru beta berkorban tiap bulan sehingga polisi dan kodim suru beta tuntut balik pengurus IPMA tapi beta seng pernah tuntut,” jelasnya.
Kata Alham, dirinya merasa difitnah oleh isu-isu akibat persaingan organisasi yang sangat tidak sehat padahal Ketua APMA ini telah berkorban miliaran rupiah untuk proses revitalisasi pasar, mulai proses boring tanah dari PU pusat sampai tahap relokasi.
“Tapi yang beta dapat fitnah keji luar biasa saksi hidup pak fit Lewol kadis lama dan kadis Indag sekarang,” tegasnya.
Dengan kesal Alham menjelaskan, kalau selama pembangunan pasar apung hingga saat ini Ketua APMA itu mengalami kerugian.







1 Komentar
sekelas tribun percaya dengan antua ini yg su jelas’ biking susah pedagang