Ambon, Tribun-Maluku.com : Dubes Belanda untuk Indonesia, Rob Swartbol memandang Ambon idealnya dikembangkan menjadi pelabuhan ekspor tujuan negara-negara Eropa Barat.
Gubernur Maluku Said Assagaff usai bersilaturahmi dengan Dubes Rob di Ambon, Rabu(11/11) mengatakan, Ambon dinilai lebih ideal dibandingkan Sorong, Papua Barat maupun Makassar, Sulawesi Selatan.
“Strategisnya karena Maluku memiliki potensi lestari ikan 1,6 juta ton/tahun dengan kualitas sumber daya hayati laut tidak diragukan tujuan ekspor,” ujarnya.
Karena itu, Rob yang sempat bertemu Gubernur Said di Belanda pada 2014 itu menginginkan Ambon menjadi “pintu masuk maupun keluar” lima Provinsi Melanesia Indonesia yakni Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Rob menepati janjinya mengunjungi Maluku dan syukurlah dengan kepercayaan menjadi Dubes Belanda untuk Indonesia strategis dalam merealisasikan kesepakatan saling menguntungkan,” katanya.
Kesepakatannya itu bertujuan agar ikan hasil tangkapan di laut Maluku diekspor langsung ke negara – negara Eropa barat dengan Belanda merupakan “pintu masuk”.
“Saya akan mengkoordinasikan peluang terobosan perdagangan tersebut dengan Menteri Perdagangan maupun empat Gubernur Melanesia Indonesia saat pertemuan bersama Presiden Joko Widodo di Jakarta pada 12 November 2015,” tandas Gubernur.
Dia juga menjamin peluang kerjasama perdagangan strategis ini haruslah memiliki kepastian hukum sehingga melibatkan Kajati Maluku, Chuck Suryosumpeno dalam setiap pertemuan tim teknis perekonomian.
“Investor, terutama asing berminat menanamkan modalnya di Maluku haruslah memiliki kepastian hukum sehingga tercermin iklim investasi yang sehat, makanya Kajati Chuck terlibat dalam setiap pertemuan tim teknis perekonomian setia bulan,” tegas Gubernur.
Dia menambahkan, jenis ikan yang diminati pansga pasar ekspor negara – negara Eropa Barat adalah tuna.
“Jenis ikan lainnya maupun udang dan rumput laut Maluku juga diminati sehingga peluang bisnis ini harus dijemput agar mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat dan dampaknya mengurangi angka kemiskinan atau pengangguran,” tegas Gubernur.
Dubes Rob juga menawarkan kerjasama di bidang pariwisata dan pendidikan. Khusus pendidik perlu dikembangkan sistem magang maupun pelatihan generasi muda Maluku di Belanda.
“Saya pernah menekuni program magang di Belanda sehingga strategis kalau itu diaktifkan kembali,” kata Gubernur Said.