Nirunmas, Tribun Maluku : Terkait anggaran Sidang Klasis Jemaat GPM Waturu tidak rasional, Nikolas Batilmurik meminta Ketua Majelis Jemaat Dan Ketua Seksi Usaha Dana Harus Bertanggung Jawab
Kepada Media Sabtu (29/04/2023) Nikolas Batilmurik selaku Sekretaris Panitia mengatakan, pelaksanaan sidang Klasis XLII di Jemaat GPM Waturu yang digelar 23-24 April 2023 menimbulkan polemik dikalangan warga Jemaat.
Pasalnya kegiatan yang digelar selama 2 hari dengan dana yang diperoleh panitia sidang klasis kurang lebih Rp. 400.000.000 tidak mampu digunakan untuk melayani para undangan dan peserta sidang, bahkan ada peserta sidang yang mengeluh karena tidak mendapatkan makan.
Menurut Nikolas, Ketidakcukupan dan ini sudah tentu membuat malu jemaat Waturu, karena tidak mampu melayani peserta kendatipun keuangan panitia sangat cukup.
Menurutnya, hal ini terjadi karena seluruh keuangan panitia diatur sendiri oleh KMJ GPM Waturu yang merupakan Ketua Majelis Jemaat, bersama DL yang menjabat sebagai Pembina dan merangkap ketua seksi Usaha dana dalam struktur panitia,
,”Sebagian dari jumlah dana tersebut, sebagian besar dipegang oleh kedua oknum tersebut,”ujarnya.
Sementara sebagian kecil dana yang tersalur melalui rekening panitia dan dipegang oleh Bendahara panitia.
Disisi lain menurutnya, ada sumbangan berupa uang tunai dan bahan material yang diberikan oleh para donatur, tetapi tidak dilaporkan oleh panitia.
Salah satu contoh dana malam dana atau malam badonci yang uangnya sampai saat ini tidak diketahui oleh panitia berapa besar anggaranya.
Atas dasar inilah beberapa Anggota jemaat membuat keributan saat sidang masih berlangsung, justru karena karakter buruk yang ditampilkan oleh KMJ Waturu,
Oleh karena itu kami jemaat Waturu memohon kepada pimpinan gereja dalam hal ini pihak ketua Sinode untuk segera berikan teguran keras atau bila perlu mutasikan KMJ Pdt.GP dari jemaat GPM Waturu karena dalam orientasi pelaksanaan tugasnya sebagai pelayan hanya tertuju soal uang dan sebagian orang yang telah diangkat sebagai keluarga dekat sementara jemaat secara keseluruhan diabaikan,”ujarnya.
Ia menambahkan jika tuntutan mereka tidak ditindaklanjuti oleh MPH Sinode, maka dipastikan akan terjadi perpecahan di Jemaat GPM Waturu sama seperti yang terjadi di Jemaat GPM Lumasebu kemarin.
,” Untuk itu kami memohon agar pimpinan Sinode dapat mengambil langkah tegas Terkait persoalan yang terjadi di Jemaat GPM Waturu,”tuturnya.