Ambon, Tribun Maluku: Siswa-siswi lulusan Sekolah Menegah Pertama (SMP) di Provinsi Maluku mempunyai minta untuk masuk pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pertanian Pembangunan (PP) Provinsi Maluku di Desa Passo Kecamatan Baguala Kota Ambon cukup tinggi.
Hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMK PP Promal TA. 2024/2025 sebanyak 180 orang atau naik 20 persen dari TA sebelumnya 2023/2024.
Jumlah/kuota ini sesuai dengan yang disiapkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku,” kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Dr. Ilham Tauda, SP. M.Si melalui Kepala SMK PP Provinsi Maluku, Ahmad Tualepe, S.Sos. M.Si di Ambon, Sabtu (13/7/2024).
Menurut Ahmad Tualepe, kenaikan tersebut akibat dari tingkat sosialisasi yang dilakukan pihak sekolah cukup tinggi pada SMP di 11 Kabupaten/Kota di Maluku.
Selain itu, pengenalan profil sekolah melalui pembagian brosur-brosur yang dilakukan di tempat-tempat ibadah baik masjid maupun gereja.
Termasuk memberikan sosialisasi langsung ke sekolah-sekolah dengan menggunakan Power Point untuk menampilkan profil sekolah kepada calon siswa.
Dikatakan, siswa baru pada SMK PP Promal dipersiapkan untuk masuk asrama dan rata-rata atau notabene berasal dari 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku.
Suatu hal yang tidak kalah penting yang membuat kuota naik 20 persen kata Tualepe adalah, karena sekolah ini tidak memungut biaya apa pun alias gratis, sesuai dengan visi dan misi Gubernur/Wakil Gubernur Maluku yaitu “Meningkatkan kualitas pendidikan yang murah dan terjangkau.”
“Kita di sini mempunyai lima paket seragam yang terdiri dari: Putih Abu-abu, Pramuka, Baju Praktek Lapangan, Baju Olah Raga dan Baju Cele yang semuanya gratis, di tambah masuk asrama dan makan minum siswa semuanya di tanggung oleh sekolah melalui APBD Provinsi Maluku,” ungkapnya.
“Jadi sekolah ini bebas dari pungutan-pungutan hanya ada uang pendidikan dan itu uang komite sekolah sebesar Rp 50 ribu/siswa/bulan, yang merupakan kesepakatan antara orang tua murid dengan sekolah,” tambahnya.
Alasan para siswa digratiskan pada sekolah ini karena nomenklaturnya adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) SMK PP Provinsi Maluku, di bawah Dinas Pertanian Provinsi Maluku.
Diakuinya, dengan kenaikan 20 persen siswa TA. 2024/2025 maka implifikasi/pengaruhnya terhadap anggaran juga naik.
Setiap tahun SMK PP Promal mendapat alokasi anggaran APBD Provinsi Maluku sebesar Rp 1,8 M dan untuk TA. 2024/2025 ini alokasinya sedikit naik akibat dari naiknya 20 persen siswa baru.
Dalam perjalanan, Tahun Anggaran dengan Tahun Ajaran Baru berbeda. Tahun Anggaran di mulai dari bulan Januari sementara Tahun Ajaran Baru di mulai dari bulan Juli, sehingga anggarannya dirasionalisasi pada bulan Oktober melalui anggaran perubahan.
“Jadi kita pakai pihak ketiga untuk mengelola anggaran dan dilakukan lelang terbuka melalui ULP Kantor Gubernur Maluku bukan sekolah yang mengelolanya sendiri. Dari tahun ke tahun tidak ada masalah karena berjalan sesuai dengan mekanisme dan prosedur yang berlaku dan selalu transparan,” tutup Tualepe.