Ambon, Tribun Maluku : Provinsi Maluku sedang mengalami cuaca ekstrim dan curah hujan (musim Timur) yang cukup tinggi sampai saat ini.
Apalagi, sesuai data yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG)) pada Bulan Juli 2025, beberapa kabupaten akan mengalami hujan dengan intensitas menengah sampai sangat tinggi.
Mengantisipasi kondisi ini, Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa mengeluarkan 6 poin himbauan sekaligus peringatan dini bagi masyarakat.
“Sesuai data yang kami terima dari BMKG, ada beberapa kabupaten/kota yang mengalami curah hujan menengah sampai sangat tinggi. Kami perlu menghimbau masyarakat agar tetap mewaspadai dan tetap siaga menghadapi kondisi alam ini,” ungkap Gubernur HL dalam unggahan video Pemprov Maluku.
Enam poin himbauan sekaligus peringatan dini Pemprov Maluku adalah:
1. Masyarakat diingatkan agar selalu waspada dan siap siaga dalam kondisi cuaca ekstrim yang bisa mengakibatkan banjir dan tanah longsor.
2. Masyarakat Maluku yang mendiami daerah pesisir pantai waspada terhadap gelombang pasang (Banjir Rob).
3. Apabila melihat gejala banjir dan longsor secepatnya melaporkan kepada pemerintah, mulai dari RT, Kepala Desa, Camat sampai kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di kabupaten/kota.
4. Tingkatkan budaya sadar bencana, dengan tidak membuang sampah pada sungai dan saluran drainase, sehingga meminimalisir potensi banjir.
5. Bagi masyarakat yang menggunakan kendaraan, selalu berhati-hati pada ruas jalan yang rawan longsor dan pohon tumbang
6. Masyarakat selalu memperhatikan informasi cuaca dan peringatan dini dari BMKG dan juga pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Curah hujan “Menengah sampai Sangat Tinggi, sesuai hasil rilis dari BMKG, akan terjadi pada Kabupaten Maluku Tengah (Kecamatan Leihitu, Leihitu Barat dan Nusalaut), Seram Bagian Timur (seluruhnya), Seram Bagian Barat (hanya Kecamatan Huamual yang intensitasnya menengah), Buru Selatan (seluruhnya), Maluku Barat Daya (seluruhnya) dan Kota Ambon (seluruhnya).