Ambon, Tribun-Maluku.com : Antisipasi Kelangkaan BBM jelang perayaan Idul Fitri1443 H tahun 2022, Komisi II DPRD Provinsi Maluku bersama Pertamina Ambon serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD),gelar Rapat Koordinasi (Rakor), Rabu (6/4/2022) di ruang rapat Komisi II.
Dalam rapat, Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Melkianus Sairdekut yang memimpin rapat menjelaskan, Rakor digelar untuk membicarakan antisipasi lonjakan kebutuhan stok Bahan Bakar Minyak (BBM).
Menurutnya, hal ini dilakukan agar nantinya pada perayaan lebaran , Natal dan Tahun Baru itu tidak ada kepanikan dari masyarakat soal ketersediaan BBM di Maluku.
“Rakor ini penting untuk kita akan menyampaikan soal kebutuhan Provinsi Maluku di Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), ” Ujarnya.
Dijelaskan, Karena sebelum ke BPH Migas pihaknya ingin mendengarkan penjelasan dari Pertamina dan Dinas terkait, karena berkaitan dengan kebutuhan masyarakat banyak.
,”Untuk itu harus ditindaklanjuti oleh anggota DPRD sebelum benar-benar terjadi kelangkaan,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk mengatisipasi itu DPRD Maluku telah mendengar penjelasan dari pihak Pertamina tapi terhadap ketersediaan BBM di Maluku.
Ditambahkan, pada Rakor DPRD Maluku minta dari Pemerintah Provinsi Maluku untuk segera menyurati BPH Migas berkaitan dengan kuota ataupun penambahan kuota dari Pemprov Maluku di 11 Kabupaten dan Kota .
Bersamaan dengan itu, Seles Areal Manager Pertamina Ambon Wilson Eddi Wijaya katakan, kehadiran Pertamina di DPRD Maluku untuk konsolidasi mencari jalan keluar yang terbaik.
“Kami sampaikan pada masyarakat Provinsi Maluku bahwa tidak perlu panik, Pertamina memastikan bahwa ketersediaan BBM apa saja dan Elpiji juga terkait dengan minyak tanah tetap stabil
Selanjutnya katanya, pihak Pertamina juga sudah kordinasi dan bersurat pada Pemerintah Kota Ambon, bila memungkinkan SPBU itu bisa dioperasionalkan 24 jam .
,”Kalau 24 jam , masyarakat bisa lebih tenang mendapatkan BBM” Tuturnya sambil menambahkan, Kami juga mempersipkan Pertasof dan itu ada di 12 titik dalam kota Ambon. Ujarnya.
“Ayo masyarakat bisa isi di lokasi yang lebih dekat dengan bapak-ibu masyarakat, sehingga tidak perlu ke SPBU saja , tapi juga berada di pertasof ” Tutur wilson.