Ir. Diah Utami, M.Sc (Tengah) |
AMBON Tribun-Maluku.Com- Pada bulan April 2014 Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku berada di bawah level 100 yaitu sebesar 99,92, atau turun sebesar 0,37 persen dibanding bulan Maret 2014 yang tercatat sebesar 100,29.
Penurunan ini disebabkan oleh perubahan indeks harga yang diterima petani sebesar 0,00 persen, lebih rendah dibanding perubahan indeks harga yang dibayar petani yang ternyata naik sebesar 0,37 persen.
Demikian keterangan pers yang dilakukan Kepala BPS Provinsi Maluku Ir. Diah Utami, M.Sc kepada wartawan di kantor BPS Maluku Jumat (02/5/2014).
Menurut Utami, capaian NTP tertinggi pada bulan April 2014 terjadi di sub sektor hortikultura sebesar 107,57 sedangkan NTP terendah terjadi di subsektor tanaman pangan sebesar 94,26.
NTP Provinsi Maluku pada bulan April 2014 mengalami kenaikan tertinggi pada sub sektor tanaman pangan sebesar 0,42 persen, sedangkan penurunan terbesar terjadi pada sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,87 persen.
Pada bulan April 2014, terjadi Inflasi Perdesaan di daerah perdesaan di Provinsi Maluku sebesar 0,42 persen yang dipengaruhi oleh fluktuasi harga di beberapa kelompok pengeluaran terutama disebabkan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 0,80 persen sedangkan kelompok transportasi dan komunikasi mengalami penurunan tertinggi sebesar 0,15 persen.
Pada bulan April 2014, Indeks pengeluaran petani untuk ongkos produksi mengalami kenaikan pada semua kelompok pengeluaran yaitu tertinggi pada kelompok penambahan barang modal sebesar 0,39 persen.
Urutan Indeks pengeluaran petani untuk ongkos produksi yang terbesar masih tetap berada pada kelompok transportasi yaitu sebesar 112,05.
Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Maluku pada April 2014 tercatat sebesar 107,22, atau turun sebesar 0,24 persen dibanding Maret 2014 yang tercatat sebesar 107,48, disumbangkan oleh penurunan NTUP pada sub sektor hortikultura sebesar 0,81 persen, diikuti sub sektor tanaman perkebunan rakyat sebesar 0,58 persen.
NTUP tertinggi pada April 2014 terjadi pada sub sektor perikanan untuk kelompok perikanan budidaya sebesar 123,56 diikuti sub sektor hortikultura sebesar 115,70 sedangkan sub sektor tanaman pangan memiliki NTUP terendah yaitu sebesar 102,50.(TM02)