Ambon, Tribun Maluku : Asse milik pemerintah negeri Laturake berupa kursi yang berada pada balai pertemuan negeri Laturake, kini hilang tak berbekas. Padahal kursi kursi yang selalu digunakan saat pertemuan itu, dibeli dengan menggunakan uang milik desa.
“Asset milik desa adalah barang milik desa yang berasal dari kekayaan asli desa, yang dibeli atau diperoleh atas beban APBDes atau perolehan hak lainnya yang sah. Oleh karena itu maka asset tersebut tidak boleh dipindah tangankan, ” Demikian diungkapkan salah satu tokoh muda negeri Laturake, Kevin Maketake kepada media ini Rabu (6/9/2023).
Dijelaskan Maketake, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Pengelolaan Aset Desa disebutkan bahwa Pengelolaan Aset Desa merupakan Rangkaian Kegiatan Mulai Dari Perencanaan, Pengadaan, Penggunaan, Pemanfaatan, Pengamanan, Pemeliharaan, Penghapusan, Pemindahtanganan, Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Aset Desa.
Terkait hilangnya asset milik negeri Laturake, Maketake mengatakan, hal tersebut merupakan tindakan melanggar aturan dan norma hukum. Oleh karena itu perlu adanya tindakan tegas dari raja atau kepala pemerintahan negeri Laturake.
“Saya kira raja negeri Laturake harus bertindak tegas. Meminta oknum oknum yang diduga dengan sengaja dan tanpa hak menguasai asset milik negara untuk mengembalikan asset tersebut. Dan jika tidak maka raja harus berani mengambil langkah hukum melaporkan hal tersebut kepada aparat penegak hukum, ” Tegasnya.
Sementara itu, raja negeri Laturake, Ruben Makulesy yang dikonfirmasi media ini terkait hilangnya asset milik negeri Laturake mengakui bahwa asset milik negeri Laturake berupa kursi yang selama ini berada di balai pertemuan negeri Laturake sudah tidak ada lagi.
“Benar bahwa asset milik negeri Laturake berupa kursi yang selama ini berada di balai pertemuan sudah tidak ada lagi atau raib, ” Ujarnya.
Makulesy menduga kursi kursi tersebut secara sengaja diambil oleh oknum oknum tertentu yang ada di negeri itu. Alhasil balai pertemuan milik negeri Laturake terlihat kosong, yang ada hanya kursi sofa, itupun kondisinya sudah tersobek. Dan diduga sengaja di robek oleh oknum oknum tertentu.
“Terkait hal tersebut dalam pertemuan dengan maayarakat negeri Laturake tanggal 20 April 2023 lalu, saya telah menegaskan agar mereka yang diduga sengaja mengambil asset milik negeri agar segera mengembalikannya, ” Papar Makulesy.
Sejauh ini sebagai kepala pemerintahan negeri Laturake lanjut Makulesy, dirinya belum mau mengambil langkah hukum. Lantaran masih memberikan kesempatan kepada oknum oknum tertentu yang diduga mengambil kursi kursi tersebut untuk mengembalikannya secara baik baik.
“Jika dalam waktu dekat ini mereka tidak juga mengembalikannya, maka saya akan mengambil langkah tegas dengan melaporkan hal ini kepada pihak kepolisian dan juga pemerintahan Kabupaten Seram Bagian Barat, ” Demikian Makulesy.