Ambon, Tribun-Maluku.com : Sejumlah atlet bulu tangkis nasional mulai berdatangan di Kota Ambon untuk meramaikan kejuaraan Kapolda Maluku Cup 2018 yang diikuti 200 peserta dari berbagai daerah.
“Hari ini sudah ada tujuh orang yang hadir dan dijemput Wakapolda Maluku Brigjen Pol Akhmad Wiyagus,” kata Kabid Humas Polda Maluku Konbes Pol Muhammad Roem Ohoirat di Ambon, Selasa (7/8).
Pebulutangkis nasional yang sudah hadir diantaranya Marleve Mainaky, Rudiantoro, Yulianti Palembang, Herman Laksono, Fran Kurnawan, Forverio Rivaldo, Hantoro, serta Li Tiong Ping yang merupakan salah satu pebulutangkis yang disegani para atlet Cina.
Tim lain yang akan tiba di Kota Ambon pada Rabu, (7/8) adalah Taufik Hidayat, Beatrix Manuputty, serta Boby Hermanto.
Menurut Kabid Humas, para atlet bulutangkis nasional ini juga akan melaksanakan eksebisi dan coaching clinic pada kejuaraan bulutangkis Kapolda Maluku Cup 2018 yang akan dibuka Kapolda Maluku Irjen Pol Andap Budhi Revianto pada Selasa, (7/9).
“Animo para atlet dari berbagai daerah untuk mengikuti Kapolda Maluku Cup yang dilakukan atas kerjasama Polda dengan Pengda PBSI Maluku ini cukup tinggi namun pendaftarannya sudah ditutup dan yang ikut hanya 200 peserta dari Maluku, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku Utara, serta Jakarta,” ujarnya.
Turnamen bulutangkis Kapolda Maluku Cup 2018 ini sudah dimulai tanggal 6 hingga 10 Agustus 2018, tetapi upacara pembukaannya secara resmi oleh Kapolda dilakukan tanggal 7 Agustus dan kegiatan ini dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan Indonesia ke-73 tahun ini.
Selain itu, kegiatan ini juga merupakan bentuk kepedulian Polda terhadap pengembangan olahraga bulutangkis di daerah.
Sementara atlet bulutangkis nasional, Marleve Mainaky mengatakan sangat bersyukur atas penyelenggaraan turnamen seperti ini.
“Kalau boleh ada kejuaraan seperti ini karena bulutangkis merupakan cabang olah raga nomor satu di Indonesia sehingga bisa memicu semangat generasi muda di Ambon khususnya dan Provinsi Maluku secara umum,” katanya.
Dia berharap pengembangan olahraga ini bukan saja dari Kapolda tetapi pihak lain juga dapat memberikan perhatian baik swasta maupun pengurus provinsi (PBSI).
“Hanya saja harus didukung penyiapan fasilitas yang memadai serta pembinaan yang bagus karena SDM-nya pasti ada dan banyak bibit-bibit atlet yang berpotensi,” tandasnya.
Marleve mengaku pernah ikut Porda waktu itu masih SMP dan mewakili Kota Ternate (Maluku Utara) kemudian final melawan atlet asal Ambon yang mendapat peringkat pertama di babak final.