Dobo, Tribun-Maluku.com: Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febry Calvin Tetelepta menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Aru, Selasa (9/5/2023).
Rakor yang digelar di gedung Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Pattimura di Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru ini membahas berbagai hal terkait pembangunan infrastruktur baik pembangunan jalan, pendidikan, kesehatan, pariwisata dan pertanian di wilayah berjuluk bumi Jar Garia Sakwarisa indah lestari itu.
Dalam pertemuan tersebut Tetelepta berharap dengan adanya investigasi yang dilakukan pihaknya di Kepulauan Aru, maka Pemkab Aru bisa melakukan perencanaan terkait mana jalan yang di prioritas sehingga apa yang tidak bisa dilaksanakan oleh pemerintah daerah akan ditangani oleh pemerintah pusat.
“Ya, indikatornya adalah kita harus menghubungkannya, setelah sentra produksi seperti pertanian, pariwisata dan perikanan telah di sediakan,” ucapnya.
Diapun menegaskan, jika dengan adanya jalan yang bisa mengangkat dan menumbuhkembangkan perekonomian di daerah maka sudah barang tentu akan di usulkan untuk menjadi sumber pengembangan serta pementapan ekonomi di Kabupaten Kepulauan Aru.
“Jadi jika jalan itu bisa mengangkat ekonomi masyarakat dan menumbuhkan pertumbuhan baru ekonomi maka saya rasa itu bisa diusulkan untuk menjadi sumber, bagi pengembangan pemantapan jalan tersebut,” tandasnya.
Selain itu menurut Tetelepta, tak hanya persoalan jalan daerah yang di bahas dalam pertemuan itu namun terkait persoalan tol laut juga telah di perbincangkan.
“Hanya saja masih terkendala pada kontainer basah, sehingga sangat mahal jika pengusaha menggunakan jasa angkutnya. Bayangkan, orang mengirimkan hasil lautnya berupa udang Kepiting harus menyewa pesawat, ya kalau pakai pesawat ini reguler itu 48.000 per kg tapi kalau charter itu sekitar 70.000. Itu sangat mahal,” katanya.
Lanjut diapun berjanji akan berkoordinasi dengan kementrian perhubungan untuk bagaimana potensi perikanan di Aru harus di kembangkan sehingga pengeksporan ikan bisa keluar dengan baik lancar dan murah.
“Nah, kebetulan pada tanggal 6 Juni mendatang kita akan rapat di Jakarta dan akan saya bicarakan dengan dinas perhubungan bagaimana kita mengembangkan potensi perikanan di Aru. Cara ini adalah kita menyiapkan dan mendorong kepada kementerian berhubungan untuk, kontainer dan pola itu menjadi relasi sehingga hasil laut di Aru ini bisa keluar dengan lebih baik lancar dan murah,” ketusnya.
Sementara di singgung soal pembangunan infrastruktur listrik , Tetelepta mengaku pihaknya juga telah berkoordinasi dengan PLN Wilayah Maluku untuk mendorong beberapa desa di Aru untuk triwulan pertama di tahun 2024 harus jalan sehingga infrastruktur pembangunan kelistrikan di Aru dapat di jalankan dengan baik.
“Karena, suka atau tidak suka infrastruktur listrik itu penting sekali. Dan kemarin sebelum datang ke sini, saya sudah bicara juga dengan PLN wilayah Maluku, sudah ada 4 desa yang dalam waktu dekat ini mesinnya sudah ada. Sedangkan fasilitas penunjang untuk dinyalakan pada triwulan kedua tahun 2003,” terang Tetelepta.
Disamping itu, pihaknya mendorong untuk listrik masuk di beberapa desa di Kepulauan Aru untuk triwulan pertama 2004 itu dipercepat ke-2023, karena menurutnya jika infrastruktur listrik berjalan dengan baik, transportasi udara dan laut berjalan baik.
“Sebab, saya rasa apa yang menjadi perioritas pembangunan di daerah ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat,” beber Tetelepta mengakhiri.