Ambon, Tribun-Maluku.com : Sebanyak 940 akseptor baru akan di garap pada 8 desa/kelurahan di Kecamatan Teluk Ambon selama tahun 2021, oleh Balai Penyuluhan Keluarga Berencana Kecamatan Teluk Ambon Kota Ambon.
Dari target 940 akseptor baru ini, per September 2021 Balai Penyuluhan KB Kec. Teluk Ambon telah berhasil menggarap 668 akseptor atau 71,06 persen.
Sisa 272 atau 29 persen calon akseptor mulai di garap bulan Oktober sampai Desember 2021,” kata Kordinator Balai Penyuluhan KB Kecamatan Teluk Ambon, Dra. An Unitly di Ambon, Kamis (21/10/2021).
Menurut Unitly, capaian akseptor baru 668 orang di wilayah kerjanya per September 2021 terdiri dari kategori Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) 111 akseptor (IUD, MOW, MOP, Implan) dan kategori non MKJP 557 akseptor (Suntik yang terbanyak, Pil, dan Kondom).
Dia optimis, sisa 272 calon akseptor baru bisa di capai per Desember 2021. Optimisme itu di dukung oleh kerja sama dan kekompakan dari mitra kerja di lapangan seperti Pembantu Pembina KB Desa (PPKBD/Sub PPKBD).
Tugas PPKBD/Sub PPKBD adalah melakukan konseling dan KIE kepada calon akseptor di lingkungannya untuk ikut KB.
Termasuk bantuan dan dukungan oleh Faskes di Kecamatan Teluk Ambon serta dorongan dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Ambon.
Tim KB Keliling Kec. Teluk Ambon mulai bekerja untuk menggarap dan melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), serta pelayanan KB gratis kepada akseptor baik Metode Operasi Wanita (MOW), Metode Operasi Pria (MOP), IUD, Implan, serta Suntik, Pil, dan Kondom.
“Jadi sudah dilakukan pelayanan gratis bagi akseptor MOW pada Jumat (15/10/2021) di Rumah Sakit Bhayangkara Tantui Ambon, sebagai tindak lanjut dari MoU yang sudah dilakukan antara Dinas PPKB Kota Ambon dengan RS. Bhayangkara,” jelasnya.
Dikatakan, setiap hari Jumat, tim melakukan pelayanan KB bergerak di Balai Penyuluhan KB Kec. Teluk Ambon, termasuk dengan mobil pelayanan KB yang diturunkan ke 8 desa/kelurahan di wilayah itu.
Peserta KB aktif di Kecamatan Teluk Ambon per September 2021 sebanyak 4.798 yang dapat dirinci untuk MKJP 1.410 dan non MKJP 3.388 dari jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) 5.680.
“Secara umum masyarakat di wilayah itu melihat program KB merupakan kebutuhan sehingga ada masyarakat yang dengan sendirinya datang ke Kantor Balai Penyuluhan KB, untuk mendapatkan pelayanan KB secara gratis,” ucap Unitly.







