Tiakur, Tribun Maluku : Barnabas Orno yang mengklaim dirinya sebagai salah satu tokoh nasional di Maluku, diduga menjadi biang kerok keributan yang terjadi di desa Nyama. Kejadian ini dipicu oleh pelaksanaan kampanye gelap alias tidak berijin yang dilakukan Barnabas Orno dan tim pemenangan pasangan 01.
Buktinya dengan dalih kumpul keluarga, Barnabas Orno mengumpulkan warga desa Nyama. Namun alih alih kumpul keluarga, mantan Wakil gubernur Maluku itu malah menggelar kampanyekampanye di desa tersebut pada Rabu (20/11/2024). Padahal pasangan Cristal tidak memiliki jadwal kampanye yang dikeluarkan oleh KPU.
Buktinya, saat itu peserta yang datang dalam pertemuan tersebut sebagian besar peserta yang hadir menggunakan baju pasangan calon nomor urut 1. Selain iti juga massa yang ikut pertemuan tersebut dikonsentrasikan dalam tenda, pertemuan tersebut juga menggunakan pengeras suara dan dihadiri oleh tim pemenangan pasangan Cristal.
Ketika Barnabas Orno sedang berorasi, tiba-tiba salah satu warga Nyama, Herman Larmata mengacungkan dua jempol jari. Namun, Orno memerintahkan Herman keluar dari ruangan.
Herman Larmata kepada media ini Jumat (22/11/2024) mengatakan setelah dirinya disuruh keluar oleh Barnabas Orno, tetiba saja salah satu warga yang bernama Jhon Keiwuri mendorong dan menamparnya hingga Pelipis matanya luka.
Tak sampai di situ lanjut Larmata, dirinya dikeroyok warga hingga terjatuh bahkan dirinya diinjak injak oleg mereka yang mengeroyoknya yang berjumlah Sekitar 10 orang
“Pada saat itu pak Abas tidak menegur dan membiarkan terjadi perkelahian, karena ontua (Baranabas Orno) terus berbicara,”tuturnya.
Ternyata bukan hanya Larmata yang dikeroyol pendukung pasangan Cristal. Aksi pengeroyokan juga terjadi atas diri Asab Korkaha, salah satu setempat. Padaha Korkaha hanya melerai mereka yang mengeroyo Herman untuk berhenti melakukan aksi mereka. Namun, Korkaha juga ikut dipukul warga setempat.
“Saya juga dikeroyok dan diinjak-injak warga,”kata Asab.
Untuk itu, Herman dan Asab menyesalkan kehadiran Orno yang selama ini mengklaim dirinya sebagai tokoh Maluku bahkan Nasional, akan tetapi sangat tokoh nasional itu tidak menaati aturan dan tidak menjadi sosok panutan yang melindungi warganya.
“Kami harap ada perhatian dari Bawaslu MBD untuk menyikapi persoalan ini. Kami menduga kehadiran kampanye Pak Abas diluar jadwal kampanye paslon 01,”pungkasnya