Ambon, Tribun-Maluku.com : Walaupun baru dibentuk sebulan, sanggar Seni Pakuala di Negeri Passo telah menggelar malam seni dan budaya yang dikemas dalam pergelaran dengan tajuk Passo dalam gelaran seni dan budaya.
Penjabat Raja Passo, A.Tanahitumessing di Ambon, Rabu (16/9) mengungkapkan, Pemerintah negeri Passo menyambut baik terbentuknya sanggar Pakuala di negeri Passo.
“Terbentuknya sanggar seni di Negeri Passo ini dapat dijadikan sebagai wadah pengembangan kreativitas generasi muda Passo dalam mengembangkan seni dan budaya daerah, “ ujar Tanahitumessing.
Ditambahkannya, pesatnya perkembangan teknologi juga seiring dengan kemajuan budaya yang bertransformasi dengan budaya daerah. Hal mana menyebabkan tergesernya budaya daerah Maluku yang semakin ditinggalkan oleh generasi muda.
Oleh karena itu dengan adanya sanggar Pakuala ini, diharapkan dapat mengajarkan generasi muda negeri Passo untuk mencintai budaya sendiri dan ikut melestarikan seni dan budaya Maluku.
“Pemerintah Negeri Passo mendukung penuh keberadaan sanggar tersebut dan diharapkan sanggar ini dapat membawa budaya Maluku ke tingkat yang lebih tinggi lagi, “ bebernya.
Sementara itu Kepala Balai Pelestarian Nilai-Nilai Seni Provinsi Maluku dan Maluku Utara, Nus Tiwerry dalam mengatakan, Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Maluku dan Maluku Utara, akan mendukung sepenuhnya keberadaan sanggar Pakuala Passo.
“Dukungan yang dapat kami berikan kepada sanggar ini berupa dukungan pemikiran dan ide serta dukungan dana. Untuk dana sendiri negara telah menyediakan dana khusus guna pengembangan sanggar-sanggar seni di daerah yang bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai seni di tanah air, “ tuturnya.
Dalam pagelaran seni yang dikemas dalam thema Passo dan gelaran seni dan budaya ini, sanggar Pakauala menghadirkan aneka tari tradisional seperti tari lenso, tari patah cengkeh dan tari obor, serta kolaborasi tarian cakalele, tari lenso dari tari salawaku atau perisai. Selain itu, dihadirkan lagu-lagu hawaiaan yang dibawakan oleh grup hawaian ledies hawaiaan.