Ambon, Tribun-Maluku.com : Belum tersedianya fasilitas latihan menembak bagi personil Bakamla zona Maritim Timur, untuk meningkatkan kompetensi, bukanlah menjadi kendala.
Demikian penjelasan Kepala Pangkalan Zona Maritim Timur Ambon, Kolonel Bakamla Agus Riyanto usai menutup pelaksanaan latihan keamanan dan keselamatan di laut, kamis (7/4/2022) di ruang kerjanya.
Menurutnya, pihaknya sudah mengajukan permintaan untuk memiliki lapangan tembak , namun masih menunggu persetujuan dari Pusat.
Untuk saat ini pihaknya masih bisa berkoordinasi dengan pihak Lantamal IX Ambon untuk menggunakan lapangan tembak.
Agus menjelaskan, saat ini untuk meningkatkan kompetensi personil bakamla zona maritim timur dalam melaksanakan tugas dan fungsi, personil Bakamla telah usai malaksanakan 2 materi latihan yaitu materi menyelam dan menembak
Menurutnya, latihan menyelam dan menembak bertujuan untuk meningkatkan kemampuan personel dalam mendukung tugas dan fungsi sesuai amanat undang-undang.
Untuk latihan menyelam dipusatkan di perairan Pantai Hukurila, sedangkan berlokasi di lapangan tembak milik Lantamal IX Ambon.
Untuk latihan menembak menggunakan senjata laras panjang dilakukan oleh personil Bakamla, sementara menggunakan laras pendek (Pistol) dilakukan para perwira Bakamla.
Sementara terkait kendala yang dihadapi pada pelaksanaan latihan menurut Agus, terkait kendala pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak Lantamal IX Ambon.
, “Fasilitas untuk lapangan Tembak untuk kita belum ada, namun itu bukan menjadi kendala , kita sudah koordinasi dengan pihak lantamal dan Alhamdulillah kita diberi kesempatan untuk latihan menembak ditempat milik Lantamal IX Ambon, ” Ujar Agus.
Komandan pangkalan zona Maritim Timur menambahkan, selama proses latihan tidak ada kendala yang ditemui karena sebelumnya juga sudah ada latihan.
Jadi saat praktek menembak di laut Alhamdulillah tidak ada kendala dan berjalan aman dan lancar,” ujar Kolonel Agus.
Agus juga mengakui, untuk kemampuan personil Bakamla harus perlu diperbaiki dan terus diasah karena dalam penggunaan senjata bagi personil memang masih baru.
Untuk itu pelatihan menembak akan dilakukan setiap 6 bulan, melalui kerjasama dengan Lantamal IX/Ambon demi meningkatkan profesionalisme dalam melaksanakan tugas patroli keamanan dan keselamatan di wilayah laut Indonesia.
Sementara terkait keterbatasan personel Bakamla Zona Maritim Timur, menurut Agus tidak menjadi kendala dalam melaksanakan operasi keamanan dan keselamatan laut
Dimana para personel telah disiagakan pada tiap pos Sistem Peringatan Dini (SPD), maupun pada Stasiun Pemantauan Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) yang tersebar di tiap provinsi.
Komandan Pangkalan Zona Timur Ambon berharap, melalui latihan yang digelar dapat meningkatkan kompetensi personel Bakamla dalam pelaksanaan tugas kedepannya.