Ambon,Tribun-Maluku.com : Kasus dugaan aborsi yang diduga ikut melibatkan Markus Hehalatu yang kini menjabat selaku raja negeri Hattu mendapat sorotan berbagai pihak. Setelah Komnas Perlindungan Anak dan Perempuan Di Jakarta menghubungi redaksi media ini terkait dugaan kasus tersebut. Kali ini giliran salah satu praktisi senior di Maluku, Fileo Pistos Noija angkat bicara.
Kepada media ini Senin (6/5/2019) di Pengadilan Negeri Ambon, Noija mengungkapkan. Raja negeri Hattu, Markus Hehalatu mesti arif dalam menyelesaikan dugaan kasus tersebut.
“Menurut saya, sebagai sebuah pertanggung jawaban moral kepada masyarakat dan pemerintah, saudara Markus Hehalatu haruslah mundur dari jabatannya selaku raja Hattu sampai dugaan kasus ini selesai, ” ujar Noija.
Ditambahkannya, pertanggung jawaban moral sangatlah penting bagi seorang pemimpin dalam memimpin masyarakatnya. Lantaran dengan adanya dugaan kasus aborsi yang diduga ikut melibatkan raja Hattu ini. Maka sudah barang tentu akan muncul bibit ketidak percayaan masyarakat setempat kepada Hehalatu sebagai raja di Hattu.
“Setelah mundur sementara dari jabatannya selaku raja Hattu, saya sarankan yang bersangkutan guna menjelaskan persoalan tersebut kepada media. Karena walaupun Hehalatu telah mengatakan kepada warganya bahwa berita tersebut tidak benar. Akan tetapi dirinya juga harus berani dan terbuka berhadapan dengan wartawan guna menyampaikan hal jawabnya. Jika itu tidak dilakukan, maka ada indikasi sekali lagi ada indikasi dugaan kasus itu benar adanya, ” urai Noija.
Sedangkan dari sisi pemerintahan lanjut Noija dugaan kasus aborsi yang melilit Markus Hehalatu ini, menyebabkan sebagian masyarakat negeri Hattu menjadi tidak nyaman.
“Dan hal ini sejalan dengan pasal 29 huruf e tentang larangan terhadap kepala desa. Dimana jika dikaitkan dengan dugaan kasus aborsi yang diduga melilitnya. Maka sudah barang tentu hal tersebut membuat sebagian masyarakat menjadi tidak nyaman. Jadi sebaiknya sebagai bentuk pertanggung jawaban moral, Hehalatu untuk sementara mundur dari jabatannya selaku raja Negeri Hattu, ” demikian Noija.