Ambon, Tribun-Maluku.com : Besaran dana hibah yang diberikan kabupaten/kota ke Fakultas Kedokteran Unpatti Ambon tergantung dari jumlah mahasiswa yang dikirim untuk menuntut ilmu.
“Dana hibah tidak diberikan langsung ke FK tapi penyalurannya melalui rekening rektor dan besaran dana hibah tergantung jumlah mahasiswa yang dikirim,” kata Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unpatti, Yopie Manuputty di Ambon, Minggu (2/8).
Dijelaskan, sejak Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon membuka program kedokteran 2009 lalu, tiap tahunnya ada dana hibah baik dari provinsi Maluku maupun 3 kabupaten yang menjalin kerja sama dengan Fakultas Kedokteran Unpatti diantaranya, kabupaten Kepulauan Aru, Buru Selatan dan Seram Bagian Barat dan pemerintah provinsi Maluku
“Semenjak dibuka pada tahun 2009 lalu pemerintah provinsi Maluku tiap tahun memberikan bantuan dana sebesar Rp 2 miliar, tapi karena perkembangan FK dalam 2 tahun terakhir makin maju, maka dana hibah dikurangi menjadi Rp 1,5 M,” ungkapnya.
Ditambahkannya, untuk Kabupaten Kepulauan Aru dan Seram Bagian Barat yang mengirimkan 2 mahasiswa, menghibahkan dana sebesar Rp 320 juta, sementara untuk Bursel hanya Rp 160 juta mengingat hanya 1 mahasiswa yang dikirim .
Kerja sama yang dilakukan, ujarnya, tidak semuanya bersamaan, dimana Kabupaten Aru sejak FK Dibuka tahun 2009 lalu, Bursel tahun 2012 dan SBB tahun 2014, sementara untuk kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) hanya diawal pembukaan saja dan tahun berikutnya MBD tidak lagi melanjutkan kerja sama tersebut.
Lebih lanjut dijelaskannya, dana hibah tersebut tidak langsung diberikan ke fakultas tapi lewat institusi, dimana tidak semua dana diperuntukan bagi mahasiswa yang menuntut ilmu di FK tapi ada juga digunakan untuk belanja FK baik itu kantor, belanja lainnya yang berhubungan dengan kebutuhan akademik .