Ambon, Tribun-Maluku.com : Dalam menjaga ketersediaan barang khususnya sayuran yang tidak tahan lama, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku bersama Dinas Pertanian bekerjasama dalam menjaga pasokannya.
Salah satu jalan untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara mengembangkan daerah-daerah penghasil yang lokasinya dekat dengan Kota Ambon, “kata Kepala KPw-BI Provinsi Maluku, Noviarsano Manullang melalui press release yang diterima Redaksi Tribun-Maluku.com di Ambon, Minggu (3/5/2020).
Menurut Manullang, untuk mendukung upaya tersebut, BI Maluku berkoordinasi dengan Dinas Pertanian guna membentuk kelompok tani (Poktan) binaan di beberapa wilayah, guna mendukung pasokan kebutuhan di Maluku terutama Kota Ambon yaitu Poktan Telaga Legah, salah satu kelompok binaan di Telaga Kodok.
Bentuk dukungan yang diberikan berupa bantuan bibit/benih, pupuk dan peralatan pertanian hingga pelatihan.
Poktan binaan BI Maluku yang bernama Telaga Legah ini, diketuai oleh Ibrahim Kaimudin dengan beranggotakan 20 orang petani.
Luas areal pertanian yang dimiliki sebesar 0,25 Ha dengan komoditas utama yang ditanam berupa cabe (rawit dan keriting), sawi, bawang merah, tomat, buncis dan kacang panjang.
Has
Kini Poktan Telaga Legah kembali membuahkan hasil pada akhir 2019 yang lalu dengan panen komoditas cabe keriting dan bawang merah.
“Sedangkan panen sawi sakata sebanyak 1,3 ton, memberikan harapan tambahan penghasilan bagi kelompok tani di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini,” ucapnya.
Dikatakan, adanya suplay pangan dari tanah Maluku diharapkan dapat memasok kebutuhan domestik di dalam provinsi. Hasil panen ini rencananya akan langsung di pasok ke pasar Ambon.
Ke depan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku akan selalu berkoordinasi dan bersinergi dengan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di Pemerintah Provinsi Maluku.
Termasuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku dan pihak terkait lainnya, untuk melaksanakan program dan strategi pengendalian inflasi di Maluku meski di tengah pandemi Covid-19, sehingga inflasi tetap terjaga pada level yang rendah dan stabil.