Ambon, Tribun Maluku : Momentum pelantikan serentak bupati dan walikota se-provinsi Maluku yang direncanakan berlangsung di Jakarta Kamis (20/2/2025) besok menjadi ladang bagi segelintir orang, khususnya oknum oknum tertentu pada Biro Pemerintahan Provinsi Maluku.
Pasalnya dari informasi yang berhasil di dapat media ini Rabu (19/2/2025) Biro Pemerintahan Provinsi Maluku tanpa alasan jelas diduga menarik upeti dari setiap kabupaten Kota di Maluku yang bupatinya dilantik secara serentak oleh Presiden Prabowo.
Sumber media ini menyebutkan, diduga guna mendapat keuntungan secara sepihak Biro Pemerintahan Provinsi Maluku meminta setiap kabupaten kota yang bupatinya akan dilantik untuk menyetorkan uang sebesar Rp.20 juta.
Kontan saja dugaan “makan untung” oknum oknum Biro Pemerintahan Provinsi Maluku ini menuai protes dari beberapa kabupaten kota. Mereka enggan menyetorkan nominal uang sebagaimana diminta Biro Pemerintahan Provinsi Maluku.
“Semua biaya pelantikan serentak ini kan sudah diakomodir dengan APBN, lalu mengapa harus ada lagi pungutan pungutan lain dari Biro Pemerintahan, ini bisa dikatagorikan pungli, ” jelas sumber media ini.
Ditambahkan sumber media ini, jika Biro Pemerintahan Provinsi Maluku beralasan bahwa dana tersebut akan digunakan untuk menggelar syukuran bersama itu juga dinilai keliru. Karena tentunya setiap kabupaten kota telah mengalokasikan dana guna melakukan syukuran.
“Kami menduga ini hanya siasat oknum oknum tertentu di Biro Pemerintahan Provinsi Maluku saja guna mendapat keuntungan dan menebalkan kantor mereka. Apalagi momentumnya dirasakan pas yakni pelantikan bupati dan walikota terpilih sebagai Maluku, ” papar sumber ini.
Sementara itu Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Maluku, Boy Kaya yang dikonfirmasi media ini lewat pesan singkat WhatsApp terkait adanya pungutan liar alias pungli yang diduga dilakukan oleh Biro Pemerintahan Provinsi Maluku, menampil keras tudingan dan dugaan tersebut.
“Sore,… sn (seng/tidak) betul itu, tdk ada tagihan apa²…tulis Kaya membalas pesan singkat yang dikirimkan media ini.