Ambon, Tribun Maluku: Kampung Keluarga Berkualitas (kampung KB) merupakan salah satu ikon Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).
Kehadiran Kampung KB bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di tingkat desa melalui Program Bangga Kencana serta pembangunan sektor lain dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.
Demikian sambutan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Dra. Renta Rego saat membuka kegiatan Pemberdayaan Kelompok Masyarakat di Kampung KB dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), tepatnya di Kampung KB Desa Lohiatala, Kecamatan Kairatu Barat pada Senin (11/9/23).
Menurut Renta Rego, Kampung Keluarga Berkualitas di Kabupaten Seram Bagian Barat sampai dengan tahun 2022 telah dibentuk sebanyak 30 Kampung KB.
Pada tahun 2023 ini target pembentukan Kampung KB di Kabupaten SBB sebanyak 15 Kampung KB namun telah dibentuk sebanyak 25 Kampung KB atau 166,67 %.
“Diharapkan tahun 2024 nanti seluruh desa di Kabupaten Seram Bagian Barat telah menjadi Kampung Keluarga Berkualitas,” ucap Renta.

Dijelaskan, Intruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas sebagai kebijakan yang memperkuat penyelenggaraan kegiatan dan program dari berbagai pihak, baik dari kedinasan, dunia usaha maupun perguruan tinggi sebagai upaya bersama dalam peningkatan kualitas manusia dan keluarga Indonesia.
Melalui program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) sebagai salah satu kegiatan pemberdayaan kelompok masyarakat, tentunya akan menjadi hal yang sangat penting dilakukan sebagai upaya mencegah stunting.
Melalui pemberdayaan masyarakat, kondisi masyarakat desa ditempatkan bukan hanya sebagai obyek penerima manfaat (benefitiaries) yang tergantung pada pemberian bantuan dari pemerintah semata, melainkan dalam posisi sebagai subyek yang berbuat secara mandiri.
Sehingga terbuka ruang dan kapasitas untuk mengembangkan potensi serta kreasi dalam memahami lingkungan dan sumber daya sendiri serta menyelesaikan masalah sendiri.
Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi antara BKKBN Maluku dan Dinas Pengendalian Penduduk & Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Seram Bagian Barat dengan Tema: “Mari katong manggurebe mamasa deng alam yang ada par Potong Pele Stunting”.
Kegiatan tersebut bertujuan untuk Meningkatkan pemahaman pokja Kampung KB dan mitra kerja dalam pengelolaan Kampung Keluarga Berkualitas serta Mempertajam pengetahuan terkait pengolahan menu lokal dengan alam sekitar untuk menu Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT).
Kegiatan tersebut menghadirkan pemateri dari Ahli Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat, Ika Febriansina Sirtolang dan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Seram Bagian Barat, Gino Wairata, S.Kep. M.Kes.

Hadiri dalam kegiatan itu masing-masing: Kepala Desa dan Ketua PKK Desa Lohiatala, Tim Pokja Kampung KB, Neima Nurjannah, SE. M.Si, OPDKB Dalduk, Satgas Stunting SBB, Marvelony Titihalawa, SE serta Penyuluh KB Kecamatan Kairatu Barat.
Sementara itu, di sela-sela kegiatan Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Dra. Renta Rego menyerahkan bantuan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berupa Telur kepada 10 anak Stunting yang berada di Desa Lohiatala.
“Pemberian makanan tambahan ini menegaskan bahwa selain menjalankan amanat program dari Pemerintah, BKKBN Maluku juga hadir, peduli dan melakukan aksi nyata terhadap anak-anak stunting di wilayah itu,” kata Renta.
Humas BKKBN Maluku.






