Ambon, Tribun Maluku: Dalam perkembangannya, BKKBN telah bertransformasi menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 181 tahun 2024 dengan tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kependudukan dan sub urusan pemerintahan Pembangunan keluarga.
Tugas dan fungsi tersebut diterjemahkan dalam berbagai bentuk program dan kegiatan yang pada saat ini dikenal dengan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana di singkat Program Bangga Kencana.
Demikian sambutan Kepala Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku, dr. Mauliwaty Bulo, M.Si saat membuka dengan resmi kegiatan Rapat Koordinasi Program Bangga Kencana bersama Perkumpulan Kepala Dinas Dalduk KB tingkat Provinsi Maluku tahun 2025, bertempat di Aula BKKBN Maluku, Senin (3/2/2025).
Menurut dr. Mauliwaty Bulo, dalam melaksanakan program, Kemendukbangga /BKKBN dituntut untuk mampu memberikan pelayanan terbaik yang profesional, sinergis, dan berorientasi pada hasil yang berdampak nyata bagi masyarakat dengan mengusung filosofi Flower, Bee, Honey mencerminkan tiga nilai utama yang relevan:
- Flower: Melambangkan keindahan dan profesionalisme dalam memberikan pelayanan dengan standar kerja tinggi, inovasi, dan sikap proaktif. Filosofi ini menginspirasi kita semua untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan yang cepat, akurat, dan bertanggung jawab.
- Bee: Melambangkan kolaborasi, sinergi, dan integritas dalam bekerja sama untuk mencapai hasil yang luas manfaatnya. Kita semua didorong untuk berperan aktif dalam membangun kerja sama yang harmonis dan produktif dengan berbagai pihak.
- Honey: Melambangkan hasil kerja yang bermanfaat, berdampak, dan berorientasi pada kepuasan masyarakat. Filosofi ini menekankan pentingnya efisiensi, evaluasi hasil, dan pencapaian kinerja yang optimal.
Salah satu permasalahan yang dihadapi dalam mewujudkan Pembangunan Keluarga adalah kualitas SDM, dimana masih tingginya angka stunting di Indonesia yaitu 21,5 % (SKI 2023) dan angka prevalesi stunting Provinsi Maluku sebesar 28,4% (SKI 2023), naik 2,3% dari tahun 2022.
Salah satu yang dilakukan Kemendukbangga/BKKBN Dalam rangka mencegah dan menurunkan stunting adalah melalui Gerakan OrangTua Asuh Cegah Stunting (GENTING).
GENTING merupakan Gerakan gotong royong masyarakat untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, kuat dan tidak Stunting, Merupakan gerakan bantuan bagi keluarga berisiko Stunting melalui kepedulian para pihak sebagai orang tua asuh.
Untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, kuat dan tidak Stunting dan meningkatkan kepedulian dan peran serta Masyarakat dalam pencegahan Stunting dengan OTA bisa dari unsur BUMN, BUMD, Swasta, Individu/perorangan, LSM/komunitas, Perguruan tinggi/akademisi, Media dan sasaran penerima manfaat GENTING adalah Ibu Hamil, ibu Menyusui sampai 6 bulan, Baduta 6-23 bulan dari Keluarga Berisiko Stunting Miskin.
“Kita sudah mulai Gerakan ini dan berharap semakin banyak yang bisa bergabung menjadi Orang Tua Asuh (OTA),” ucapnya.
Dikatakan, pertemuan tersebut membahas tentang DAK Sub Bidang KB Tahun 2025, dan diharapkan DAK yang sudah dianggarkan dapat dilaksanakan untuk mendukung pelaksanaan Program Bangga Kencana di Daerah.
Kegiatan ini juga diharapkan menjadi wadah untuk saling berbagi ide, pengalaman, dan strategi terbaik dalam pelaksanaan program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting.
Dengan semangat kolaborasi, dr. Bulo yakin mampu mewujudkan apa yang menjadi target dalam program bangga kencana maupun penurunan stunting
“Semoga pertemuan ini membawa manfaat bagi kemajuan pelaksanaan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan stunting di Provinsi Maluku,” tutupnya.
Ketua Perkadis Provinsi Maluku, Ir. Welly Patty, M.Si dalam sambutannya mengatakan, Perkadis dibentuk dengan tujuan untuk memperlancar koordinasi antara OPD Dalduk KB dengan BKKBN dalam menjalankan program Bangga Kencana di lapangan.
Menurut Patty, Perkadis dalam melaksanakan tugas selalu mengacu pada tiga hal penting yaitu: Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Menguatkan tata kelola program Bangga Kencana, dan Meningkatkan akses terhadap layanan dan data kependudukan dengan strategi pemanfaatan data tersebut.
Diharapkan Perkadis mampu menjembatani sosialisasi bangga kencana di semua lini bahkan generasi muda karena banyak anak muda sekarang tidak kenal BKKBN dan jargon-jargonnya.
Sementara itu, Sekretaris Kemendukbangga/BKKBN Perwakilan Provinsi Maluku, Mincie H. Ubro, S.Hut, M.Si melaporkan, Tema Rapat Koordinasi Program Banggakencana bersama Perkumpulan Kepala Dinas Dalduk KB tingkat Provinsi Maluku tahun 2025 adalah Penguatan Program Bangga Kencana melalui Perkumpulan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Bencana Kabupaten/Kota Se-Maluku Tahun 2025.
Tujuannya adalah: Mengevaluasi pelaksanaan program Banggakencana; Penguatan strategis program tahun 2025; dan Pemillihan Pengurus Perkadis.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari itu yaitu Senin-Selasa,03- 04/2/2025 diikuti oleh 32 orang peserta, yang terdiri dari: Perwakilan Provinsi Maluku 15 orang; Kepala Dinas OPD Dalduk-KB Kabupaten/Kota se-Maluku 11 orang; Sekretaris/Kabid OPD Dalduk/KB se-Maluku 11 orang.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber masing-masing: Perwakilan Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku dengan materi 1. Strategi dan kebijakan program Banggakencana tahun 2025; 2. Penguatan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting); 3. Sosialisasi Petunjuk teknis DAK Sub Bidang KB tahun 2025; dan Strategi Program Perkadis dalam rangka mendukung program Banggakencana tahun 2025 serta Penguatan dan kapabilitas pengurus Perkadis oleh Ketua dan Sekretaris Perkadis Provinsi Maluku.
Hasil yang diharapkan adalah: Meningkatnya komitmen dan dukungan OPD Dalduk KB dalam pencapaian sasaran kinerja program Bangga Kencana dan prioritas program Quqwin Kemedukbangga tahun 2025; Tersusunnya rumusan strategi Genting dalam rangka pencegahan stunting di Maluku; Terbentuknya pengurus Perkadis periode tahun 2025-2030.