Ambon, Tribun Maluku: Dalam upaya percepatan penurunan stunting Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, dr. Mauliwaty Bulo, M.Si berkenan memberikan bantuan makanan bergizi kepada 110 kepala keluarga (KK) di Dusun Waringin Cap, Desa Wayame, Kecamatan Teluk Ambon Kota Ambon, Senin (9/12/2024).
Bantuan ini merupakan bagian dari upaya strategis BKKBN untuk menurunkan angka stunting di Provinsi Maluku, melalui penyediaan fasilitas dasar non-nutrisi dan nutrisi yang dibutuhkan oleh masyarakat desa berisiko stunting,” kata Kepala Perwakilan BKKBN Maluku, dr. Mauliwaty Bulo, M.Si kepada wartawan usai acara peresmian fasilitas air bersih Program TNI-AD Manunggal Air di Dusun Waringin Cap..
Menurut dr. Mauliwaty Bulo, kegiatan ini menjadi langkah awal program yang juga akan dilanjutkan ke desa-desa lainnya, termasuk Desa Laha, dalam wilayah Kota Ambon di Provinsi Maluku.
Bantuan tersebut dibiayai melalui anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) dengan dukungan kolaborasi dari berbagai mitra strategis.
“Kami sangat berterima kasih kepada mitra-mitra kami, termasuk TNI AD, Bank Maluku Malut, LSM, dan Perusahaan swasta lainnya, yang telah bersama-sama membantu kami dalam mewujudkan upaya pencegahan stunting di Maluku,” ucap dr. Mauliwaty.
Ditegaskan, BKKBN terus memperkuat program-program penurunan stunting melalui inisiatif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, salah satunya adalah Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting).
Program yang diluncurkan oleh Menteri Kependudukan Kepala BKKBN ini bertujuan untuk mencari orang tua asuh untuk membantu keluarga berisiko stunting, terutama di kelompok masyarakat miskin.
Selain bantuan nutrisi berupa makanan sehat dan pemberian dua butir telur per hari kepada anak-anak berisiko stunting, BKKBN juga menyediakan bantuan non-nutrisi yang mencakup air bersih dan jamban sehat.
“Pada hari ini Senin 9 Desember 2024 pengresmian fasilitas air bersih adalah salah satu bentuk bantuan non nutrisi yang kami serahkahn di Dusun Waringin Cap. Kami berharap, masyarakat setempat dapat menjaga dan memelihara fasilitas ini dengan baik karena sangat penting bagi kesehatan dan kesejahteraan mereka,” pintanya.
Dikatakan, bantuan nutrisi yang diberikan juga dirancang secara bertahap, mulai dari pemberian makanan bergizi selama enam bulan pertama, kemudian dilanjutkan dengan pemberian nutrisi tambahan selama tiga bulan berikutnya.
Melalui kolaborasi dengan berbagai mitra, BKKBN juga menggunakan data by name by address untuk menentukan keluarga yang paling membutuhkan bantuan.
BKKBN mempunyai tim pendamping di lapangan yang terdiri dari Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Tim Pendamping Keluarga (TPK). Tugas dari tim ini adalah terus memantau progres keluarga berisiko stunting agar bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran.
Program Genting dan berbagai inisiatif lainnya diharapkan dapat mempercepat penurunan angka stunting di Provinsi Maluku.
Kaper BKKBN Maluku juga mengingatkan agar seluruh fasilitas air bersih yang diserahkan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat di Dusun Waringin Cap.
“Bantuan fasilitas air bersih ini adalah upaya bersama (kolaborasi) TNI, BKKBN dan Bank Maluku-Malut untuk masa depan yang lebih sehat bagi anak-anak kita. Kami berharap, apa yang sudah diberikan dapat dijaga dan dipelihara dengan sebaik-baiknya karena manfaatnya sangat besar bagi masyarakat di dusun tersebut,” harap dr. Mauliwaty.