Ambon, Tribun Maluku : Kendati kondisi alam tidak bersahabat dengan curah hujan yang cukup tinggi sejak 13 Mei hingga 12 Juni 2024, tidak menyurutkan semangat Balai Pelaksanaan Jalan dan Jembatan Nasional (BPJN) Maluku untuk terus bekerja memperbaiki kerusakan pada pemukiman masyarakat, sarana prasarana dan infrastruktur jalan dan jembatan di Pulau Seram.
“Kami terus bekerja demi kelancaran arus transportasi di Pulau Seram agar kembali normal, khususnya di ruas jalan Tamilouw-Haya dan Tehoru-Laimu serta ruas jalan Laimu-Werinama,”ungkap Yani Latuheru ST.MT PPK 2.2 pada Satker PJN wilayah I BPJN Maluku melalui pesan singkatnya kepada media ini, Kamis (04/07/2024)
Menurut Latuheru, pada titik-titik terjadinya longsoran di ruas Tamilouw-Haya dan Tehoru-Laimu ada 10 titik longsor dan semua titik-titik itu sudah selesai di kerjakan.
“Ada 10 titik terjadinya longsoran, kami telah bekerja keras, sehingga dari semua titik-titik longsoran itu sudah bisa dilalui oleh kendaraan roda dua dan mobil, kami tetap terus bekerja untuk memperbaiki kekurangan-Kekurangan yang ada,”ungkap Latuheru dengan semangat
Ketika ditanya kronologis kejadian longsoran lereng atas pada ruas Laimu-Werinama dan terputusnya jalan pendekat Jembatan, Latuheru menjelaskan akibat curah hujan yang cukup itu mengakibatkan terjadi 25 titik longsoran lereng atas dan rusaknya gorong-gorong, rusaknya pasangan batu talud, serta terputusnya jalan pendekat.
“Akibat curah hujan yang tinggi itu ada 10 titik longsoran lereng atas pada ruas Tehoru-Laimu pada sta. 04+300, sta. 04+550, sta. 04+625, sta. 05+340 sta. 06+050, sta. 05+610, sta. 05+800, sta. 06+125, sta. 05+670, sta. 06+900,”urai Latuheru.
Kata Latuheru, selain 10 titik longsoran lereng atas, pada titik 11 ada juga kerusakan dua unit gorong-gorong pada jalan pendekat Jembatan Wai Kawanua ruas Tehoru-Laimu, titik 12, rusaknya pasangan batu talud pada jalan pendekat Wai Motor ruas Tehoru-Laimu
” Titik 13. Terputusnya jalan pendekat Jembatan Wai Satu, ruas Tamilouw-Haya, titik 14, terputusnya jalan pendekat Jembatan Wai Buaya ruas Tamilouw-Haya dan Titik 15. Rusaknya pasangan batu talud pada jalan pendekat Jembatan Wai Saju III ruas Tehoru-Laimu,”ungkap Latuheru.
Kerusakan pada 25 titik itu sempat mengakibatkan terputusnya akses jalan penghubung masyarakat di dua Kabupaten yakni Kabupaten Maluku Tengah dan Seram Bagian Timur, sehingga pada tanggal 8 Juni 2024 kemarin telah dilaksanakan penanganan darurat sementara tanggal 9 Juni 2024 dengan memasang rambu-rambu peringatan dan polisi line.
“Karena kerja keras kami maka untuk titik 1 sampai titik 10 longsorannya sudah kami kerjakan pembersihan dan untuk titik 11 sampai dengan titik 15 sementara dilakukan penanganan oleh kami, sehingga kami mengharapkan ada pengertian baik dari masyarakat semua, kami akan bekerja semaksimal mungkin untuk memperbaiki semuanya,’ucap Latuheru.