Saparua, Tibun Maluku: BPJS Kesehatan terus berupaya melakukan sosialisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kepada masyarakat.
Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam Program JKN. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Kantor Negeri Siri Sori Islam Kecamatan Saparu Timur Kabupaten Maluku Tengah (23/10/2024).
Kegiatan sosialisasi ini dirangkai langsung dengan BPJS Keliling dan mendapat sambutan langsung dari Kepala Kecamatan Saparua Timur, Halid Pattisahusiwa, S.Sos.
Saat membuka acara sosialisasi tersebut, Halid mengatakan, dirinya merasa tersanjung karena desanya terpilih untuk dilaksanakan sosialisasi Program JKN, tentunya hal ini sangat bermanfaat bagi warga Desa Saparua untuk mengetahui tentang Program JKN lebih dalam lagi.
“Saya merasa sangat senang dan ingin berterima kasih kepada pihak BPJS Kesehatan yang mau mengadakan sosialisasi di desa Saparua ini, tentunya hal ini sangat bermanfaat bagi warga Desa Saparua karena dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, kami jadi lebih tahu tentang Program JKN-KIS lebih dalam lagi,” ungkap Halid saat membuka sosialisasi tersebut.
Kegiatan ini diadakan sebagai upaya untuk meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat pedesaan yang sering kali memiliki keterbatasan dalam menjangkau fasilitas kesehatan.
Sejak pagi hari puluhan warga sudah mulai berkumpul, pihak BPJS Kesehatan tampak sibuk melayani berbagai kebutuhan kesehatan warga.
Pelayanan yang diberikan meliputi pendaftaran dan pembaruan data kepesertaan BPJS Kesehatan.
Masyarakat cukup antusias menghadiri kegiatan tersebut. Hal ini dapat dilihat dari jumlah masyarakat yang hadir memenuhi tempat pelaksanaan kegiatan dan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan kepada petugas BPJS Kesehatan.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Ambon, Harbu Hakim menyampaikan sambutannya setelah Camat Saparua Timur membuka kegiatan tersebut.
“Pada kesempatan yang baik ini, kami menyampaikan bahwa pelaksanaan Program JKN yang telah berjalan selama satu dekade beserta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya menjadi hal yang penting ditanamkan. Hal ini berkaitan dengan bagaimana gotong royong dapat memberikan dampak yang besar dan dapat dirasakan langsung oleh seluruh peserta Program JKN dalam mengakses layanan kesehatan yang berkualitas,” ujar Harbu.
Lebih lanjut, Harbu menyampaikan bahwa Program JKN merupakan program strategis yang bertujuan untuk memberikan Jaminan Kesehatan kepada seluruh rakyat Indonesia.
“Kami hadir ke masyarakat untuk memberi informasi bagaimana pentingnya menjadi peserta JKN. Kami berharap seluruh warga Desa Saparua bisa mendapatkan akses layanan kesehatan yang layak, tanpa memikirkan biaya,” tambah Harbu.
Harbu menerangkan bahwa Program JKN memberikan jaminan perlindungan kesehatan yang komprehensif, mencakup layanan medis, rawat inap dan tindakan bedah tanpa perlu mengkhawatirkan biaya yang besar.
“Program JKN bukan hanya sebuah program kesehatan, namun juga merupakan bentuk perlindungan yang merata bagi masa depan kita,” ujar Harbu.
Pada kesempatan tersebut, Harbu juga menyampaikan informasi bagi masyarakat yang memiliki tunggakan iuran, dapat mengikuti Program Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB) melalui Aplikasi Mobile JKN atau datang ke Kantor BPJS Kesehatan terdekat, mengingat masih banyak peserta yang memiliki tunggakan dan bingung bagaimana cara melunasinya jika jumlahnya besar.
“Bagi bapak/ibu yang memiliki tunggakan, boleh mengikuti Program REHAB guna membayar jumlah tunggakannya secara cicil. Dengan demikian peserta tidak merasa keberatan dan terbebani dengan jumlah tunggakan yang besar,” jelas Harbu.
Kegiatan sosialisasi ini mendapat sambutan positif dari warga Desa Saparua. Menurut mereka, kegiatan yang dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan sangat bermanfaat dan membantu mereka dalam memahami dan mengenal lebih lanjut tentang Program JKN.
“Sosialisasi ini sangat membantu kami dalam memahami dan mengenal lebih jauh tentang Program JKN ini, saya pribadi merasa banyak mendapatkan wawasan baru,” ungkap salah satu warga Desa Saparua yang hadir dalam kegiatan tersebut, Lun Saimima (58).
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan semakin banyak masyarakat di daerah sulit terjangkau bisa merasakan manfaat Program JKN, serta memahami bagaimana cara mengakses layanan kesehatan yang layak melalui BPJS Kesehatan.