Stevanus Tiwery, SH. SPd |
AMBON Tribun-Maluku.com- Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Ambon dengan gencar melaksanakan beberapa even kebudayaan di Provinsi Maluku, Provinsi Maluku Utara dan Kota Ambon.
Even-even tersebut seperti Lawatan Sejarah Daerah Maluku dilaksanakan di Seram Utara Kecamatan Wahai Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku yang di gelar tanggal 1 sampai 3 September 2015. Obyek-obyek Lawatan Sejarah di Wahai adalah: Pelabuhan Kota Wahai, Kantor Kontroler Belanda, Rumah Kontroler, Rumah Pasinggrahan Tamu Pejabat Belanda, Benteng Port, Bak Water Leding, Pasar Tradisional dan Rutan di Kota Wahai.
Di Provinsi Maluku Utara akan dilaksanakan kegiatan Pagelaran Budaya dan Kemah Budaya di Kecamatan Jailolo pada bulan September 2015.
Tanggal 5 sampai 7 September 2015 ada kegiatan Karnaval Budaya dan Festival Hawaian Band di Kota Ambon. Karnaval Budaya diikuti oleh 30 group dari beberapa paguyuban nusantara yang berada di Ambon, dan komunitas budaya Sanggar di Kota Ambon 30 group, sedangkan Festival Hawaian Band akan diikutkan 17 group di Kota Ambon dan Pulau Saparua Maluku Tengah.
Pihak BPNB Ambon sudah melakukan berbagai persiapan menyongsong kegiatan-kegiatan dimaksud, dengan melakukan koordinasi dengan semua group baik Karnaval Budaya, Hawaian Band, Lawatan Sejarah, Pagelaran Budaya dan Kemah Budaya.
Demikian penjelasan Stevanus Tiwery, SH. SPd, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Ambon kepada wartawan di Ambon Senin (31/8).
Karnaval Budaya dan Festival Hawaian Band dilaksanakan untuk mendukung program Pemerintah Kota Ambon “Manginte Ambon 2015”.
Dikatakan, program Manginte Ambon merupakan salah satu program yang sangat penting sehingga BPNB Ambon selalu mempersiapkan semua potensi nilai budaya untuk digelarkan, guna mendukung dan mensukseskan program Manginte Ambon dimaksud.
Even-even kebudayaan ini akan dipentaskan pada puncak program Manginte Ambon tanggal 6 dan 7 September 2015 bertepatan dengan HUT Kota Ambon, karena saat itu akan hadir orang Maluku yang tinggal di Provinsi lain di Indonesia, tinggal di luar Negeri dan para turis.
Tujuannya adalah untuk mengatakan kepada dunia bahwa kondisi Ambon Maluku aman, kondusif dan dijadikan destinasi pariwisata karena Ambon memiliki kekayaan potensi Budaya baik lokal maupun nusantara, sehingga layak untuk dukunjungi.(TM02)