Ambon, Tribun Maluku: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat, ekspor Maluku bulan September 2024 mencapai US$ 6,16 juta atau mengalami peningkatan sekitar 487,37 persen dibandingkan Agustus 2024.
Secara kumulatif, nilai ekspor Januari sampai September 2023 sebesar US$ 41,05 juta atau mengalami penurunan sekitar 23,71 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023,” kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia, SE. M.Si di Ambon, Senin (4/11/20204).
Menurut Pattiwaellapia, ekspor Maluku bulan September 2024 berasal dari sektor non migas dengan Negara tujuan ekspor adalah negara anggota ASEAN senilai US$ 0,73 juta dan negara Asia lainnya senilai US$ 5,42 juta serta negara luar kawasan Asia senilai US$ 0,02 juta.
Total nilai ekspor komoditi asal Maluku yang diekspor dari pelabuhan luar Maluku pada September 2024 mencapai US$ 3,15 juta atau naik 499,00 persen dibanding Agustus 2024.
Secara kumulatif nilai ekspor komoditi asal Maluku yang diekspor melalui pelabuhan luar Maluku Januari sampai September 2024 mencapai US$ 21,59 juta atau mengalami penurunan sekitar 40,86 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Sementara itu, impor Maluku bulan September 2024 mencapai US$ 27,03 juta atau turun sekitar 28,38 persen dibandingkan impor Agustus 2024 (US$ 37,74 juta).
Secara kumulatif nilai impor Januari sampai September 2024 mencapai US$ 367,09 juta atau mengalami peningkatan sekitar 104,60 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Negara asal impor Maluku pada September 2024 berasal dari Singapura senilai US$ 26,51 juta dan Hongkong senilai US$ 0,53 juta.
Komoditi yang diimpor bulan September 2024 berupa sektor migas dan non migas.
Impor pada September 2024 melalui Pelabuhan Yos Sudarso di Ambon dan Wahai di Maluku Tengah.