Ambon, Tribun Maluku: Pada bulan Januari 2025 Maluku melakukan kegiatan ekspor senilai US$ 4,77 juta dan impor senilai US$ 30,12 juta.
Ini berarti Maluku mengalami defisit sekitar US$ 25,35 juta pada neraca perdagangan luar negeri.
Pada Januari 2024 sampai Januari 2025, Maluku juga mengalami defisit sebesar US$ 398,34 juta,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia, SE. M.Si di Ambon, Rabu (5/3/2025).
Menurut Pattiwaellapia, setiap bulan di sepanjang tahun 2024, Maluku selalu mengalami defisit, dan yang terdalam terjadi di bulan Juli 2024 yang mencapai US$ 68,37 juta.
Hal ini dikarenakan masih tingginya impor barang dari luar negeri. Impor barang tersebut didominasi dari sektor migas.
Di sisi lain, ekspor Maluku pada sektor migas belum mampu mengimbangi besarnya impor migas dari luar negeri.
Tercatat ekspor migas Maluku selama Januari sampai Desember 2024 hanya sebesar US$ 23,29 juta sedangkan impor migas dari luar neger mencapai US$ 445,82 juta.
Neraca volume perdagangan luar negeri bulan Januari 2025, juga mengalami defisit sebesar 43,07 ribu ton.
Hal ini disebabkan karena volume impor Maluku (43,88 ribu ton) lebih besar dibandingkan volume ekspor Maluku (0,80 ribu ton).