Ambon, Tribun Maluku: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat, ekspor Maluku bulan Juli 2024 mencapai US$ 0,41 juta atau mengalami penurunan sekitar 97,43 persen dibandingkan Juni 2024.
Secara kumulatif, nilai ekspor Januari sampai Juli 2023 sebesar US$ 33,83 juta atau mengalami penurunan sekitar 26,99 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023,” kata Kepala BPS Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia, SE. M.Si di Ambon, Rabu (4/9/2024).
Menurut Pattiwaellapia, ekspor Maluku bulan Juli 2024 berasal dari sektor nonmigas.
Negara tujuan ekspor Maluku pada Juli 2024 menuju negara anggota ASEAN senilai US$ 0,36 juta dan negara Asia lainnya senilai US$ 0,05 juta. Ekspor terbesar menuju Thailand senilai US$ 0,21 juta.
Total nilai ekspor komoditi asal Maluku yang di ekspor dari pelabuhan luar Maluku pada Juli 2024 mencapai US$ 5,27 juta atau naik 834,85 persen dibanding Juni 2024.
Secara kumulatif nilai ekspor komoditi asal Maluku yang di ekspor melalui pelabuhan luar Maluku Januari sampai Juli 2024 mencapai US$ 17,92 juta atau mengalami penurunan sekitar 40,03 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Sementara itu, kata Pattiwaellapia, impor Maluku bulan Juli 2024 mencapai US$ 68,78 juta atau naik sekitar 19,67 persen dibandingkan impor Juni 2024 (US$ 57,47 juta).
Secara kumulatif nilai impor Januari sampai Juli 2024 mencapai US$ 302,32 juta atau mengalami peningkatan sekitar 145,61 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023.
Negara asal impor Maluku pada Juli 2024 yaitu Singapura, Malaysia dan Tiongkok. Impor terbesar berasal dari Singapura dengan nilai US$ 49,68 juta.
Komoditi yang diimpor bulan Juli 2024 berupa sektor migas dan non migas. Impor pada Juli 2024 melalui Pelabuhan Yos Sudarso, Ambon dan Pelabuhan Wahai di Kabupaten Maluku Tengah.