Ambon, Tribun-Maluku.com : Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat kota Tual pada Mei 2016 mengalami deflasi sebesar 0,60 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 135,28.
“Dari dua kota IHK di Provinsi Maluku, tercatat kota Tual mengalami deflasi sebesar 0,60 persen dengan IHK 135,28 dan kota Ambon mengalami inflasi sebesar 1,64 persen dengan IHK sebesar 122,65 ,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Diah Utami di Ambon, Rabu (1/6).
Diah mengatakan, dari 82 kota IHK di Indonesia tercatat 67 kota mengalami inflasi dan 15 kota lainnya mengalami deflasi.
“Deflasi tertinggi terjadi di kota Sorong sebesar 0,92 persen dengan IHK 122,83, dan terendah terjadi di kota Maumere sebesar 0,01 persen dengan IHK 117,15, sedangkan inflasi tertinggi terjadi di kota Pontianak sebesar 1,67 persen dengan IHK 132,06 dan terendah di kota Palangkaraya sebesar 0,02 persen dengan IHK 120,37,” ujarnya.
Dia mengatakan, dari 82 kota IHK di Indonesia, Tual pada Mei 2016 menduduki peringkat pertama dan inflasi bulanan Tual menduduki peringkat 79, inflasi tahun kalender Tual menduduki peringkat 75 serta inflasi dari tahun ke tahun juga menduduki peringkat 82.
“Tingkat inflasi tahun kalender Kota Tual pada Mei 2016 sebesar -0,60 persen dan tingkat inflasi dari tahun ke tahun (Mei 2016 terhadap Mei 2015) sebesar 1,22 persen,” katanya.
Inflasi kota Tual, lanjutnya, terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman,rokok dan tembakau 0,47 persen, kelompok sandang 0,61 persen, kelompok kesehatan 0,49 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,81 persen serta pada kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,85 persen.
Sedangkan deflasi terjadi pada kelompok bahan makanan 1,31 persen, dan pada kelompok perumahan, air,listrik, gas dan bahan bakar 1,82 persen.
Komoditas yang dominan menyumbang deflasi di Kota Tual adalah ikan momar, pasir, ikan teri, ikan kembung, dan daun singkong. Sedangkan yang menyumbang inflasi adalah ikan cakalang, sawi hijau, kayu balokan, lengkuas, dan ketela pohon.