Ambon, Tribun Maluku: Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) progresnya mencapai 100 persen, dan rumah layak huni siap untuk ditempati masyarakat di Seram Utara Timur (SUT) Kobi.
Hal tersebut disampaikan Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumhanan Maluku, Pither Pakabu, ST. M.Si di sela-sela kunjungannya untuk meninjau langsung progres pekerjaan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya yang berlokasi di daerah Seram Utara Timur Kobi Kabupaten Maluku Tengah, Sabtu (07/12/2024).
Kegiatan monitoring dan evaluasi program BSPS tersebut dilakukan oleh Kepala Balai P2P Maluku didampingi oleh Kepala Satuan Kerja (Satker) Penyediaan Perumahan Provinsi Maluku, Abdul Muin, ST, PPK Rumah Swadaya dan Rumah Umum Komersial, Abdullah, ST bersama Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) dan Koordinator Kabupaten/Kota.
Dalam tinjauannya Kepala Balai P2P Maluku dan tim berkesempatan melihat secara langsung perkembangan hunian yang dikerjakan oleh penerima bantuan. Dimana hampir sebagian besar telah selesai 100 persen.
Menurut Pakabu, langkah-langkah yang diambil oleh penerima bantuan telah sesuai dengan ketentuan yang ada dan hal tersebut sangat tepat dilakukan.
“Dari segi struktur bangunan, apa yang dilakukan oleh penerima bantuan telah tepat sesuai dengan mekanisme yang ada. Hal itu sangat penting, mengingat hunian yang layak salah satu aspek utamanya juga adalah struktur bangunan” ucap Pakabu.
Tidak hanya itu, aspek managemen waktu juga sangat penting. Dikarenakan jangka waktu pelaksanaan program yang relatif singkat, sehingga perlu dilakukan managemen waktu yang optimal agar program tersebut dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
“Saya sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh penerima bantuan. Dalam jangka waktu yang singkat, pelaksanaan pembangunan dapat terselesaikan dengan baik. Ini berkat managemen waktu yang tepat sehingga pelaksanaan penyelesaian pekerjaan dapat terselesaikan. Dan perlu diingat disini bahwa meskipun waktu pelaksanaan yang singkat, namun segi keamanan dan keselamatan tetap diperhatikan dengan seksama dalam pelaksanaan pembangunan. Saya berharap semoga dengan terlaksananya program ini dapat memberikan manfaat bagi setiap penerima bantuan dan pastinya rumah yang telah layak ini siap dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat,” tutup Pakabu.
Tarwito (39) salah satu warga Desa Waitonipa, dihadapan Kepala Balai P2P Maluku tak kuasa menyampaikan rasa syukurnya karena telah menerima program yang diberikan oleh pemerintah bagi dia dan keluarganya.
“Syukur Alhamdulillah, kami sekeluarga menerima bantuan dari pemerintah untuk meningkatkan kualitas rumah hunian kami. Rumah yang dulunya kurang layak untuk dihuni, kini telah berubah menjadi lebih baik untuk ditempat bersama keluarga. Terima kasih bapak Kepala Balai P2P Maluku dan seluruh tim yang telah mendampingi saya untuk dapat menyelesaikan program ini,” ucapnya.
Hal yang sama juga di alami oleh Masripah (38) warga Desa Samal. Rumah yang dulunya memprihatinkan kini telah menjadi lebih baik berkat program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya.
“Dulu rumah saya kondisinya memprihatinkan. Namun kini menjadi lebih baik setelah saya menerima program BSPS dari pemerintah. Saya dan keluarga sangat bersyukur sekali. Terima kasih atas bantuan BSPS yang telah diberikan kepada kami” ucapnya.
Masripah yang sehari-harinya menjalankan usaha kecil dirumahnya merasa sangat terbantu dengan adanya program BSPS. Manakala ia menerima program BSPS, Masripah dapat berswadaya membangun toko Kelontongan juga di rumahnya.
“Saya sehari-hari berjualan di rumah untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Pada saat menerima program BSPS, saya juga berswadaya sekaligus untuk membangun toko,” ungkapnya.
Seperti yang diketahui, Direktorat Jenderal Perumahan melalui Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Maluku telah menyalurkan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 425 unit yang tersebar di beberapa titik yang ada di daerah Seram Utara Timur Kobi Kabupaten Maluku Tengah.
Diantaranya Desa Sariputih mendapat kuota 46 unit, Desa Leawai 24 unit, Desa Kobi Mukti 33 unit, Desa Kobi 77 unit, Desa Samal 39 unit, Desa Morokai 77 unit, Desa Waiasih 46 unit, Desa Waimusi 65 unit, Desa Marasahua 13 unit, dan Desa Waitonipa 15 unit.
Adapun dana bantuan yang diterima oleh penerima bantuan berjumlah 20 juta rupiah. Yang mana 20 juta tersebut terbagi atas Rp17.500.000 dipergunakan untuk belanja bahan bangunan dan sisanya Rp2.500.000 dipergunakan untuk upah kerja.
Program yang telah mulai dilaksanakan pada akhir Oktober 2024 tersebut di targetkan berakhir pada Desember 2024.
Tak ayal, hal tersebut mendorong masyarakat penerima bantuan untuk dapat menyelesaikan program bantuan yang diberikan oleh pemerintah tersebut tepat pada waktunya.
Program BSPS ini disambut positif oleh warga masyarakat setempat karena dapat menciptakan lapangan kerja, juga dapat meningkatkan ekonomi bagi masyarakat yang mempunyai profesi tukang di sekitar lokasi kegiatan.