Ambon, Tribun Maluku : Dibawah Sorotan Tema,”Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang dan Kerjakanlah keselamatanmu,” Jemaat GPM Imanuel Karpan gelar persidangan Jemaat Ke 42 tahun 2025
Persidangan Jemaat ke 42 digelar di Gedung Gereja Imanuel Karang Panjang Ambon, Minggu (26/01/2025) dibuka oleh Majelis Pekerja Klasis (MPK) Kota Ambon MJ Sapteno ditandai dengan pemukulan Tifa bersama ketua Majelis jemaat Imanuel, Lurah Amantelu mewakil Camat Sirimau dan Ketua Panitia
Sapteno dalam sambutannya mengatakan Keamanan dan Ketertiban dalam Proses Demokrasi di Maluku pada 2024 sudah berlangsung aman.
,”Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, pemilihan anggota Legislatif dan Pilkada sudah berjalan dengan baik dan aman, semuanya berkat partisipasi Jemaat GPM Imanuel Karpan,”ujarnya
Menurutnya, hal ini patut disyukuri, dan jemaat GPM Imanuel Karpan juga diingatkan untuk terus menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Pada kesempatan itu, Sapteno mengingatkan Jemaat Imanuel untuk tidak mudah terpancing oleh isu-isu provokasi, terutama yang bersifat murahan dan memecah belah, seperti isu SARA.
Menurutnya Kehidupan bersaudara di Ambon dan Maluku harus tetap dijaga agar kedamaian tetap terpelihara, dan Jemaat diminta untuk selalu waspada dan menjaga hubungan baik dengan sesama, tidak hanya dalam lingkungan gereja tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat.
,”Insiden yang terjadi di sekitar Tugu Trikora itu merupakan letupan kecil yang perlu Jemaat, dan juga warga kota Ambon baik muslim, Kristen, Hindu dan Budha harus kita jaga,”ujarnya
Ia juga menekankan, pentingnya Pelayanan yang tertanggung Jawab, yang mana dalam sidang jemaat ke-42, tanggung jawab yang diberikan kepada pelayan gereja harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.
Sapteno juga menyoroti status sosial, dimana semua anggota jemaat adalah pelayan, sehingga tidak boleh ada perbedaan perlakuan berdasarkan status sosial.
Menurutnya Kesetaraan dan semangat kebersamaan adalah kunci untuk mencapai tujuan bersama, untuk itu Kebersamaan dan Saling Menghargai
Untuk mencapai buah pelayanan yang baik, seluruh jemaat harus berjalan bersama.
,”Saling menghargai tanpa memandang latar belakang atau status sosial akan memperkuat persatuan dan keharmonisan dalam jemaat,”paparnya
Ia menekankan pentingnya adanya inovasi dan kreativitas dalam pelayanan tahun 2025, bahwa tanpa hal tersebut, upaya pelayanan tidak akan mencapai keberhasilan.
Selain itu, dirinya berharap agar evaluasi yang dilakukan tidak hanya menggunakan pendekatan ilmiah yang terlalu formal, tetapi lebih fokus pada hasil yang dapat mengubah sikap dan perilaku yang merupakan kunci untuk mendorong perkembangan jemaat.
Ia mengingatkan pelayanan yang efektif tidak hanya membutuhkan strategi, tetapi juga komitmen dan integritas dari setiap anggota jemaat.
Sementara itu Camat Sirimau dalam sambutannya yang dibacakan Lurah Amantelu, Yuyun Oktavia, mengapresiasi dukungan warga jemaat dan gereja dalam menjaga stabilitas dan keberhasilan momentum politik, yang berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat di Kota Ambon.
Camat mengingatkan, tantangan yang dihadapi di tahun 2025, khususnya terkait dengan konflik antar pemuda yang dipicu oleh perilaku negatif seperti pesta minuman keras, balapan liar, serta tindakan kriminal lainnya, seperti yang terjadi di kawasan Tugu Trikora, berpotensi merusak persatuan dan kerukunan antar umat beragama.
Untuk itu Yuyun menghimbau generasi muda gereja untuk menjauhi perilaku negatif seperti tawuran, mabuk-mabukan, narkoba, pelecehan seksual, seks bebas, dan kriminalitas.
Ia menekankan pentingnya menjaga persatuan, kebersamaan, dan integritas sebagai generasi penerus yang dapat membangun masyarakat yang lebih baik.
Sidang jemaat ini dihadiri oleh Majelis Pekerja Klasis (MPK) Kota Ambon MJ Sapteno dan Lurah Amantelu Yuyun Oktavia mewakili Camat Sirimau, hadir pula anggota DPRD Maluku serta anggota DPRD Kota Ambon