MASOHI Tribun-Maluku.com- Buruknya kinerja Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Masohi yang dipimpin Sukur Daud mengakibatkan masyarakat emosi akibat hampir satu tahun tidak menikmati air bersih.
Entah apa yang mengakibatkan hal ini terus terjadi, padahal alasan utama yang pernah disampaikan kepada masyarakat melalui Media Masa tahun 2015 lalu bahwa terjadinya musim kemarau yang berkepanjangan sehingga debit air semakin menurun.
Hingga kini masyarakat belum juga mendapatkan air bersih padahal masyarakat setiap bulannya di bebani dengan pungutan beban meteran oleh oknom petugas PDAM.
Menyikapi hal ini salah satu pengguna sarana air bersih milik PDAM Masohi Ny. Onya 32 tahun, warga Kelurahan Ampera kepada media ini di Masohi Kamis (14/4) mengungkapkan, kinerja PDAM semakin menyusahkan masyarakat di Kota Masohi dan sekitarnya, akibat warga tidak lagi mengkonsumsi air bersih selama 9 bulan.
“Saya kesal karena sampai saat saya dan kelurga maupun masyarakat lainnya tidak menikmati sarana air bersih, padahal kami setiap bulan dibebani dengan pembayaran biaya beban pemasangan. Kami tidak nikmati air, kok tiba-tiba ada petugas PDAM yang datang ke rumah saya pada Rabu (13/4) untuk menagih uang pembayaran rekening air.
Bukan hanya Ny. Onya, keluhan juga datang dari masyarakat di Kelurahan Ampera, Kelurahan Lesane, Kelurahan Letwaru dan Kelurahan Namaelo. Di tempat terpisah Leo 49 tahun masyarkat Kelurahan Namaelo juga mengeluh hal yang sama. Ada petugas yang mendatangi Leo untuk menagih biaya rekening air, tapi dirinya tidak mau membayar dengan alasan hampir setahun tidak pernah menikmati air bersih.
“Petugas datang kerumah untuk minta pembayaran rekening air, tapi saya tidak mau bayar karena sampai saat ini saya dan keluarga tidak menikmati air bersih. Siapa yang mau bayar kalau tidak menikmati air itu,”ungkap Leo membantah petugas PDAM Masohi yang menagi biaya rekening air dirumahnya.
Masyarakat berharap, Bupati Tuasikal Abua segera melakukan evaluasi terhadap kinerja Sukur Daud sebagai Direktur PDAM Masohi, bahkan mereka meminta agar Kejaksaan Negeri Masohi dan Kepolisian Resosrt Maluku Tengah, melakukan pemeriksaan terkait semua aset daerah yang dikelola di PDAM Masohi termasuk biaya pembayaran rekening air oleh warga, yang dinilai sebagai upaya kejahatan untuk memperkaya diri.
DPRD setempat diminta untuk memanggil Direktur PDAM Masohi guna mengklarifikasi apa yang menjadi keluhan masyarakat yaitu masalah air bersih yang hingga saat ini belum juga dinikmati oleh masyarakat.(TM08)