Ambon, Tribun-Maluku.com : Imbas penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia yang dimulai pada bulan Maret 2020 mempengaruhi berbagai aspek termasuk pelayanan program Keluarga Berencana (KB).
Berbagai kebijakan dilakukan BKKBN untuk terus menggenjot peningkatan kesertaan ber-KB guna mengantisipasi terjadinya baby boom di masa yang akan datang demi kesejahteraan masyarakat pada masa Pandemi Covid-19, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Terdapat 5 kebijakan yang dilakukan BKKBN selama Pandemi Covid-19 yaitu :
(1). BKKBN (Pusat dan Provinsi) berkoordinasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OP) Bidang Pengendalian Penduduk (Dalduk) dan KB Kabupaten/Kota dalam melakukan pembinaan kesertaan ber-KB dan pencegahan putus pakai melalui berbagai media terutama media daring,
(2). Penyuluh KB/Petugas Lapangan KB bekerjasama dengan Kader Institusi Masyarakat Pedesaan melakukan analisis dari (R/1/PUS), untuk mengetahui jumlah dan persebaran PUS yang memerlukan pelayanan Suntik KB, Pil KB, IUD dan Implan,
(3). PKB/PLKB dapat mendistribusikan kontrasepsi ulangan pil dan kondom dibawah supervisi Puskesmas/dokter/bidan setempat,
(4). PKB/PLKB melakukan koordinasi dengan fasilitas kesehatan (Faskes) terdekat serta PMB dalam rangka persiapan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan KB, serta pembinaan kesertaan ber-KB termasuk KIE dan Konseling menggunakan media daring dan medsos atau kunjungan langsung dengan memperhatikan jarak ideal, dan
(5). Mengajak PMB (Bidan) berperan sebagai pengawas dan pembina dalam hal distribusi alat kontrasepsi (alokon) yang dilakukan oleh PKB/PLKB.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Dra. Renta Rego bersama para pejabat esalon III lingkup BKKBN Maluku melakukan audience dengan Ketua Tim Penggerak PKK (TP-PKK) Provinsi Maluku dikediaman pribadi Gubernur Maluku di Ambon, (Senin 8/6/2020).
Tujuan dari audience adalah dalam rangka meminta dukungan Ketua TP-PKK Promal guna mensosialisasikan pencegahan Putus Pakai Kontrasepsi, guna mengantisipasi terjadinya Baby Boom dimasa Pandemi Covid 19.
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku, Widya Murad Ismail mengatakan, dalam masa Pandemi Covid 19 ini, dan adanya anjuran pemerintah untuk diam dirumah saja, akan tetapi muncul kekuatiran dimasa pandemi ini dengan terjadinya Baby Boom sebagai akibat putus pakai kontrasepsi.
Untuk itu, Widya menghimbau kepada masyarakat di Provinsi Maluku khususnya untuk Pasangan Usia Subur (PUS) untuk tetap menggunakan kontrasepsi di masa Pandemi Covid 19, dan jangan biarkan terjadi kehamilan yang tidak dikehendaki di dalam keluarga.
“Hubungi dokter, bidan, kader dan penyuluh di wilayah masing-masing untuk mendapatkan pelayanan kontrasepsi,” pintanya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Dra. Renta Rego menyerahkan materi KIE berupa Roll Banner Cegah Stunting kepada Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Maluku.(Humas BKKBN Maluku)